"Harimau yang baik, janganlah kau makanaku, tubuhku yang kecil pasti tak akan
mengenyangkanmu."
“Aku tak perduli, aku sudah lama menunggu
kesempatan ini", Ujar Si Harimau. Angin tiba-tiba
berhembus lagi, kriet-kriet "Suara apa itu?" tanya
Harimau penasaran.
"Itu suara seruling ajaibku," jawab Kancil
dengan cepat. Otaknya yang cerdik telah
menemukan suatu cara untuk meloloskan diri.
"Aku bersedia mengajarimu asalkan engkau tidak
memangsaku, bagaimana?" tanya Si Kancil.
Harimau tergoda dengan tawaran si Kancil,
ia memang ingin dapat bernyanyi seperti burung.
la berpikir meniup seruling tidak kalah hebat
dengan bernyanyi. Tangan si Kancil pura-pura
asyik memainkan seruling seiring dengan
hembusan angin. Sementara harimau
memperhatikan dengan serius.
"Kok, lagunya hanya seperti itu?" tanya
Harimau.
"Ini baru nada dasar," jawab Kancil.
6. Watak Kancil berdasarkan kutipan teks fabel
tersebut adalah ....
a. lugu
b. cerdik
C. culas
d. pintar
7. Berdasarkan peristiwa yang dialami tokoh
cerita, bagian tersebut termasuk tahap .....
a, orientasi
b. komplikasi
c. resolusi
d. koda
8. Pesan moral yang tersirat berdasar- kan
kutipan teks fabel tersebut adalah
a.
Kita boleh berbuat licik kepada orang
zalim.
b. Jangan mudah tergoda oleh tawaran or-
ang lain.
c. Jangan berbuat sewenang-wenang
kepada orang lain.
d. Bersikaplah santun kepada orang yang
lebih tua.​