Di bulan Ramadan tahun ke-41 dari kelahiran beliau, ketika tengah berdiam diri di gua hiro, berdzikir kepada Allah ta'ala dan beribadah kepada-nya, tiba-tiba Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dikejutkan oleh malaikat jibril alaihissalam yang membawa nubuwwah dan Wahyu.

Peristiwa ini mengawali saat Rasulullah menerima wahyu adalah ditampakkannya mimpi hakiki di dalam tidur beliau. Dan tidaklah Beliau mengalami mimpi melainkan mimpi itu selalu datang seperti terangnya waktu pagi. Kemudian pada diri beliau timbul rasa suka untuk mengasingkan diri. Beliau shallallahu alaihi sallam biasa mengasingkan diri di gua hiro. Bertahanus yakni beribadah, di dalam gua selama beberapa malam sebelum beliau pulang kembali ke keluarganya, karena harus berbekal untuk melakukan itu semua. Kemudian beliau pulang ke pada kodijah dengan tujuan membawa bekal untuk keperluan yang sama, hingga saat datang padanya Wahyu, beliau tengah berada di gua hiro. Beliau didatangi oleh seorang malaikat yang kemudian mengatakan iqra bacalah

Beliau menjawab aku tidak bisa membaca

Beliau mengatakan maka malaikat itu memegangku lalu mendekap kuat-kuat hingga kepayahan titik kemudian ia melepaskanku dan berkata bacalah.

Aku pun menjawab aku tidak bisa membaca

Maka malaikat itu kembali memegangku dan mendekapku untuk kedua kalinya hingga diriku merasakan sesak yang sangat. Kemudian ia melepaskan ku, dan berkata bacalah

Maka aku pun tetap menjawab aku tidak bisa membaca Arab memang aku pun menjawab, " aku tidak bisa membaca. "

maka ia kembali memegang dan mendekapku untuk yang ketiga kalinya kemudian melepaskanku dan membaca:

Yang artinya "bacalah dengan nama tuhanmu yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Dan tuhanmulah yang maha pemurah yang mengerjakan dengan pena titik dia mengerjakan manusia apa yang tidak diketahuinya. " (Al-alaq: 1-5)

Rasulullah shallallahu alaihi Wa sallam pulang dalam keadaan bergetar hatinya. Kemudian beliau menemui Khadijah binti khuwalid radhiyallahu anhu, lalu mengatakan, "selimutilah aku! Selimutilah aku!"

Khadijah radhiyallahu anhu pun menyelimuti Rasulullah shallallahu alaihi wasallam hingga hilang rasa takutnya. Beliau shallallahu alaihi wasallam kemudian berkata-menerangkan kejadiannya kepada khodijah-, "aku benar-benar khawatir atas diriku . "