Pada suatu hari, ada seekor macan yang kelaparan. Ia terus mencari makanan, dan pada akhirnya ia menemukan robekan daging tergolek di tanah. Macan itu sangat senang, kemudian ia berlari cepat menuju rumahnya. Dalam perjalanan, macan itu melewati jembatan kecil yang dibawahnya terdapat sungai mengalir dengan air yang begitu jernih.

  Karena pantulan bayangannya sendiri, macan itu mengira bahwa ada macan lain yang membawa daging besar. Karena keserakahannya, macan itu meletakkan daging yang ia bawa dan menyergap macan yang padahal itu bayangannya sendiri. Maka macan itu pun tercebur ke dalam sungai dan ia harus susah payah berenang ke tepi sungai. Ketika ia berada di tepi sungai, daging yang ia letakkan tadi sudah tidak ada. Kini ia menyesal.

Unsur intrinsik:

- Tokoh: Macan

- Watak: Serakah, tamak, bodoh

- Latar: Jembatan, sungai

- Alur: Maju

- Amanat: kita harus banyak bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Tuhan dan kita tidak boleh serakah di kehidupan dunia ini agar mendapat keberkahan hidup