dampak negatif dari penemuan Nelson tansu ​

Berikut ini adalah pertanyaan dari alvairamaharani pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Dampak negatif dari penemuan Nelson tansu ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Tidak Ada

Penjelasan:

  • Prof. Dr. Nelson Tansu, B.S., FNAI, Ph.D. (lahir 20 Oktober 1977) adalah seorang akademisi dan peneliti nanoteknologi dan optoelektronika asal Indonesia yang menjadi tenure-track Assistant Professor di Universitas Lehigh (Lehigh University) pada usia 25 tahun (sejak Juli 2003). Nelson Tansu berhasil menyisihkan lebih dari 300 doktor untuk mendapatkan jabatan Assistant Professor tersebut di Universitas Lehigh sejak Juli 2003.
  • Riset Tansu adalah dalam bidang fisika terapan (Applied Physics) terutama dalam bidang semikonduktor, nanoteknologi, dan fotonika. Sejak April 2007 sampai April 2009, ia menjadi Peter C. Rossin (Term Chair) Assistant Professor di Universitas Lehigh. Sejak Mei 2009 (usia 31 tahun) sampai April 2010, Tansu dipromosi menjadi Associate Professor dengan tenure di Universitas Lehigh. Sejak Mei 2010 sampai sekarang, Tansu dipromosi menjadi Class of 1961 Chair Associate Professor (dengan tenure) di Universitas Lehigh. Pada tahun 2016, Nelson telah menjadi salah satu Fellow of National Academy of Inventor (NAI).[1] Beberapa kontribusinya termasuk mendirikan Center for Photonics and Nanoelectronics (CPN) di Lehigh University.
  • Nelson Tansu adalah putra kedua dari pasangan ayah (Almarhum) Iskandar Tansu dan ibu (Almarhum) Auw Lie Min. Ia lahir dan besar di Medan. Tansu menyelesaikan pendidikan dari TK-SD-SMP-SMA di Yayasan Perguruan Sutomo 1 Medan, dan menjadi lulusan terbaik saat menyelesaikan pendidikan SMA pada bulan Mei 1995. Kemudian, dia melanjutkan pendidikan S1 (BS) sampai S3 (PhD / Doktor) di Universitas Wisconsin - Madison.
  • Di bidang akademisi, publikasi Nelson cukup sering dikaitkan dengan jumlah self-citation, beberapa artikel bahkan menyebut Nelson termasuk peneliti yang paling banyak mengutip dirinya sendiri. Objektifitas data tersebut, sayangnya, masih perlu dipertanyakan, disebabkan oleh sifat dari ranah penelitian Nelson sendiri, yaitu banyak peneliti yang mengutip dirinya sendiri tetapi tidak lebih terekspos. Selain itu, artikel yang menyerang Nelson dimuat pada academia.edu, website yang legitimasinya sangat dipertanyakan di kalangan profesional dan akademia.Menurut data yang dihimpun oleh Researchgate.com, self-citation yang dilakukan Nelson tidaklah separah yang diberitakan artikel tersebut. Terbukti, h-index Nelson tanpa self-citation adalah sebesar 43, 6 poin lebih sedikit dari h-index total .

========================================

HASIL KARYA :

  • Lebih dari 220 publikasi jurnal dan konferensi ilmiah internasional (February 2011) tentang semikonduktor, optoelektronika, fotonika, dan nanoteknologi. Terutama bidang riset mencakup fisika dan teknologi dari semikonduktor nanostruktur untuk laser, diode pemancar cahaya, sel surya, komunikasi, energi, dan lainnya.
  • Journal citations: > 7000 citations, dan H-index = 49, H-index = 43
  • Delapan paten dalam bidang nanoteknologi dan optoelektronika dari kantor paten Amerika Serikat.

========================================

SEMOGA MEMBANTU : )

========================================

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh unggultampan dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 21 Oct 22