Berikut ini adalah pertanyaan dari sanuridiivanca99 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Perhatikan teks berikut!Teks 1
Bulan perak sebesar semangka bertengger di langit la diam tak bergerak, seperti terjebak dalam bingkai jendela kamar perempuan itu Dari dalam kamarnya perempuan itu menatap bulan lekat-lekat, seolah mengisap seluruh cahayanya. Suatu kebiasaan yang membuat hatinya tergetar. Kini bulan itu menari-nari di manik matanya Menjelma wajah seorang lelaki yang sangat dirindukannya suaminya yang jantungnya meledak oleh timah panas pada sebuah zaman yang begitu gelap, begitu kalap, di mana setiap kekuatan dan semangat monjelma menjadi api yang membakar ratusan ribu jiwa hingga tinggal rangka. Memandang bulan ia merasakan ada getaran kerinduan yang mengalir di rongga jiwanya. Kerinduan yang terasa pahit, tapi tetap saja diharapkan hadir memeluknya
Teks 2
Kerinduanku pada mendiang ayah tak membuat langkahku surut untuk menyambangi komplek pemakaman. Di sana, kulihat kerumunan peziarah sedang riuh membaca yasin di sekeliling pemakaman. "Kau tentu tahu di mana posisi pusara ayahmu, bukan? Sebab setiap kali ziarah, kaulah yang selalu memimpin zikir dan doa," desah Ibu.Kubayangkan makam ayah yang selalu sendirian hening, dan tanpa peziarah-seperti tahun-tahun sebelumnya. Tetapi, dugaanku temyata salah. Di sekeliling pusara ayah, kulihat seorang wanita paruh baya beserta tiga orang pemuda, serta seorang gadis yang usianya seumuran denganku. Aku sempat tak percaya dengan pemandangan yang saat ini aku lihat Langkahku gemetaran.
Sebutkan perbedaan kedua penggalan cerpen tersebut dari sisi penggunaan sudut pandang, gaya bahasa, dan jenis kalimat! Jawaban ditulis berupa tabell
Tolongkk besok kumpulkan
"dibuat tabel"
Bulan perak sebesar semangka bertengger di langit la diam tak bergerak, seperti terjebak dalam bingkai jendela kamar perempuan itu Dari dalam kamarnya perempuan itu menatap bulan lekat-lekat, seolah mengisap seluruh cahayanya. Suatu kebiasaan yang membuat hatinya tergetar. Kini bulan itu menari-nari di manik matanya Menjelma wajah seorang lelaki yang sangat dirindukannya suaminya yang jantungnya meledak oleh timah panas pada sebuah zaman yang begitu gelap, begitu kalap, di mana setiap kekuatan dan semangat monjelma menjadi api yang membakar ratusan ribu jiwa hingga tinggal rangka. Memandang bulan ia merasakan ada getaran kerinduan yang mengalir di rongga jiwanya. Kerinduan yang terasa pahit, tapi tetap saja diharapkan hadir memeluknya
Teks 2
Kerinduanku pada mendiang ayah tak membuat langkahku surut untuk menyambangi komplek pemakaman. Di sana, kulihat kerumunan peziarah sedang riuh membaca yasin di sekeliling pemakaman. "Kau tentu tahu di mana posisi pusara ayahmu, bukan? Sebab setiap kali ziarah, kaulah yang selalu memimpin zikir dan doa," desah Ibu.Kubayangkan makam ayah yang selalu sendirian hening, dan tanpa peziarah-seperti tahun-tahun sebelumnya. Tetapi, dugaanku temyata salah. Di sekeliling pusara ayah, kulihat seorang wanita paruh baya beserta tiga orang pemuda, serta seorang gadis yang usianya seumuran denganku. Aku sempat tak percaya dengan pemandangan yang saat ini aku lihat Langkahku gemetaran.
Sebutkan perbedaan kedua penggalan cerpen tersebut dari sisi penggunaan sudut pandang, gaya bahasa, dan jenis kalimat! Jawaban ditulis berupa tabell
Tolongkk besok kumpulkan
"dibuat tabel"
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Penjelasan:
Sudut pandang
Teks 1 : org ketiga
Teks 2 : org pertama
Gaya bahasa
Teks 1 : majas personifikasi
Teks 2 : majas hiperbola
Kalimat
Teks 1 : kalimat narasi
Teks 2 : kalimat narasi dan dialog
Maaf kalau kurang lengkap
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh finalisttiyani dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sat, 26 Jun 21