Jawaban:

Hipermetropi atau rabun dekat terjadi karena terbiasa melihat benda yang jaraknya jauh sehingga tidak bisa melihat dengan jelas benda dengan jarak dekat.

Berdasarkan soal diatas diketahui bahwa :

- titik dekat penderita > PP = 50 cm

- jarak baca normal yang diinginkan -> Sn = 30 cm

Selanjutnya, pada soal diatas yang ditanyakan kekuatan lensa.

Orang tersebut menderita hipermetropi sehingga membutuhkan lensa cembung.

Untuk mencari kuat lensa caranya sebagai berikut :

P = 100/Sn - 100/PP

P = 100/ 30 - 100/ 50

P = 3,3 - 2

P = + 1,3 dioptri

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa lensa yang dibutuhkan lensa cembung dan kekuatan lensa + 1,3 dioptri.

PEMBAHASAN LEBIH LANJUT :

Hipermetropi disebabkan karena lensa mata tidak mampu berakomodasi atau mencembung sebagaimana mestinya, sehingga bayangan benda akan jatuh di belakang retina. Supaya dapat melihat benda - benda yang letaknya dekat dengan jelas harus dibantu dengan menggunakan kacamata berlensa cembung atau lensa positif.

Kekuatan lensa merupakan kemampuan sebuah lemsa untuk mengumpulkan atau menyebarkan cahaya. Untuk persamaan kekuatan lensa pada rabun dekat atau hipermetropi sebagai berikut :

P = 100/sn - 100/PP

Keterangan :

P = kekuatan lensa (satuan dioptri)

PP= titik dekat mata

Sn = titik baca normal (25 cm)

Agar semakin paham, simak juga contoh soal berikut:

Kakek ingin membaca koran tetapi lupa membawa kacamata, sehingga saat itu beliau membaca koran dengan diletakkan sedikit lebih jauh dari jarak normal yaitu 40 cm. Tentukan kekuatan lensa kakek agar bisa membaca secara normal!

Penyelesaian soal diatas :

P = 100/Sn - 100/PP

P = 100/25 - 100/40

P = 4 - 2,5

P = + 1,5 dioptri

Semoga penjelasan diatas mudah dipahami dan membantu kalian dalam mempelajari tentang rabun dekat.

Penjelasan: