bagaimana cara menentukan penokohan dalam sebuah cerita fiksi?​

Berikut ini adalah pertanyaan dari faridasiti007 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Bagaimana cara menentukan penokohan dalam sebuah cerita fiksi?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Menjadi apresiator yang baik memang membutuhkan bekal. Seorang penikmat karya sastra, khususnya prosa seperti cerita pendek, novel, drama, dan sebagainya, perlu mengetahui unsurunsur pembentuk atau pembangun sebuah karya cerita.

Pengetahuan yang cukup memadai tentang unsur-unsur instrinsik cerita akan memudahkan kita memberikan penghargaan terhadap sebuah karya. Itulah kegiatan apresiasi yang sesungguhnya.

Berikut ini unsur-unsur intrinsik cerita.

1. Tema

Setiap cerita pasti memiliki gagasan pokok yang diangkat sebagai ide cerita. Hal tersebut dinamakan tema cerita. Misalnya kesetiakawanan, persahabatan, percintaan dan sebagainya.

2. Latar

Latar menunjuk kepada waktu dan tempat berlangsung kisah cerita itu. Misalnya di sebuah bukit pada pagi hari, di sebuah rumah tua pada malam 1 Syura, dan sebagainya. Dalam cakupan yang lebih luas, latar dapat menjelaskan sebuah kurun waktu, misalnya zaman perang kemerdekaan atau zaman pemerintahan kerajaan. Latar juga dapat merujuk pada strata kehidupan, misalnya sebuah kisah cerita berlangsung di kalangan konglomerat atau cerita di kalangan masyarakat miskin, dan sebagainya.

3. Penokohan atau perwatakan

Hal yang menarik dalam sebuah cerita berupa diciptakannya konflik antarpelaku akibat gesekan perbedaan karakter atau watak para tokoh. Hal itu disebut dengan penokohan atau perwatakan. Pemberian karakter tokoh atau pelaku dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.

Penokohan langsung, artinya dalam menuturkan ceritanya, pengarang menyebutkan secara langsung perwatakan tokohnya. Dalam teknik penokohan jenis ini, pembaca tidak perlu menyimpulkan perwatakan pelaku. Penokohan tidak langsung, artinya dalam menuturkan ceritanya, pengarang tidak secara langsung menyebutkan watak tokohnya. Pengarang melukiskannya melalui tingkah laku, sikap, lingkungan maupun gambaran fisik tokoh. Bahkan, melalui reaksi tokoh lain terhadap tokoh yang dimaksud. Dalam teknik penokohan jenis ini, pembaca harus menyimpulkan sendiri perwatakan tokoh.

4. Alur

Cerita dibangun atas jalinan peristiwa yang sambungmenyambung membentuk satu kesatuan cerita yang disebut alur cerita. Alur terbagi atas tahapan-tahapan yang dibahas pada bagian lain dalam buku ini.

Penjelasan:

MAAF KALO SALAH

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh musicvisualizeryt1 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 30 Jun 21