Penjelasan:

Ijma' adalah salah satu dalil syara' yang memiliki tingkat kekuatan argumentasi di bawah Al-Qur'an dan Hadits, ijma' merupakan dalil pertama setelah Al-Qur'an dan Hadits yang dapat dijadikan pedoman dalam mendasari hukum-hukum syara'. Namun ada beberapa komunitas umat Islam yang tidak mengakui adanya ijma' yang mana mereka hanya berpedoman pada Al-Qur'an dan Al Hadits, mereka berijtihad dengan sendirinya itupun tidak lepas dari dua teks itu sendiri.

Ijma' muncul setelah Rasulullah wafat, para sahabat melakukan ijtihad untuk menetapkan hukum terhadap masalah-masalah yang mereka hadapi. Khalifah Umar Ibnu Khattab misalnya selalu mengumpulkan para sahabat untuk berkreasi dan bertukar pikiran dalam menetapkan hukum, jika mereka setuju dengan satu hukum, maka ia menjalankan pemerintahan berdasarkan hukum yang telah disepakati.

Terkait ulama' yang mengakui adanya ijma', ada beberapa yang masih bertentangan tentang kehujjahannya untuk dijadikan sumber dalam pengambilan hukum, hal ini disebabkan karena dalam pelaksanannya saja sudah menuai perbedaan. Beberapa kelompok yakin bahwa ijma' yang dapat dijadikan hujjah yaitu ijma' yang terjadi di kalangan sahabat saja dan beberapa ulama' ada yang berargumentasi bahwa ijma' masih bisa dilakukan pada masa-masa setelah sahabat. Apalagi di masa sekarang yang banyak bermunculan permasalahan baru yang membutuhkan jawaban, sehingga diperlukan hukum dengan jalan muayawarah yang sangat diperlukan nantinya akan menemukan titik terang dalam menyelesaikan masalah. Ijma' sangat erat erat dengan ijtihad, karena ijma' berawal dari gagasan atau ide yang muncul dari berijtihad.

#AYO BELAJAR BERSAMA DI BRAINLY

#FOLLOW YA;)