Berikut ini adalah pertanyaan dari jesreel20217066 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jangan ngasal!
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Kisah Bawang Merah dan Bawang Putih
Zaman dahulu tingallah sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan seorang gadis cantik bernama Bawang Putih. Mereka hidup bahagia meskkipun ayahnya hanya seorang pedagang biasa. Namun sutau hari ibunya itu terserang penyakit hingga ia meninggal. Bawang Putih dan ayahnyapun sangat berduka. Di desa itu tinggal seorang janda dan seorang anak perempuan yang bernama Bawang Merah. Sejak ibunya Bawang Putih meninggal mereka sellau dtang mengunjungi rumah Bawang Putih baik itu hanya sekedar ngobrol maupun memberikan makanan. Semenjak itu, sang Ayah menganggap bahwa kalau ia menikahi janda itu Bawang Putih tidak akan kesepian lagi. Maka tak lama setelah itu menikahlah mereka, awalnya ibu dan Bawang merah itu baik kepada Bawang putih, namun lama-kelamaan mereka sering memarahi Bawang Putih dan mempekerjakannya di rumah jika ayahnya sednag pergi. Semua pekerjaan rumah di kerjakan oleh Bawang Putih sedangkan ibu tiri dan kakak tirinya itu hanya duduk bersantai. Bawang Putih tidak pernah mneceritakannya kepada ayahnya tentang semua itu. Suatu ketika, ayah Bawang putih sakit hingga ia meninggal dunia. Sejak itulah ibu dan kakak tirinya itu semkain berkuasa dan semakin semena-mena kepada Bawang Putih. Setiap hari Bawang Putih selalu bangun subuh mulai dari membuatkan air panas untuk mandi, sarapan, memberi makan makan ternak, mencuci baju ke sungai, menyiram kebun, menyetrika, membereskan rumah dan masih banyak lagi pekerjaan lainnya. namun semua itu ia lakukan dengan gembira karena ia berharap suatu saat ia dapat dicintai oleh ibunya. Suatu pagi seperti biasa ia melakukan setumpuk pekerjaan, hingga akhirnya ia pergi ke sungai untuk mencuci baju. Dengan tanpa ia sadari ternyata salah satu bajunya itu hanyut dan ternyata baju yang hanyut itu merupakan baju kesayangan ibu tirinya. Dengan segera iapun menyusuri sungai untuk mencari bajunya. Namun setelah cukup jauh ia berjalan akhirnya ia putuskan untuk pulang dengan penuh keputusasaan dan menceritakan kepada ibu tirinya. “Dasar Ceroboh! Aku tidak mau tahu pokoknya kamu harus membawakanku baju itu! Jangan pernah kau bernai pulang tanpa membawa baju itu, mengerti?”. Ucap ibu tirinya. Akhirnya Bawang Putihpun pergi menuruti keinginan ibunya, ia dengan teliti menelusuri setiap sudut sungainya. Namun ia belum menemukan baju itu padahal matahari sudah mulai meninggi. Setelah matahari condong ke barat, ia melihat seorang penggembala yang sedang memandikan kerbaunya dan diapun bertanya. “Wahai paman yang baik, apakah paman melihat baju yang berwarna merah hanyut di sungai ini?, saya harus menemukannya dan membawanya pulang”. Ucap Bawang Putih “ya nak, tadi saya melihatnya. Kalau kamu mengejarnya dengan cepat pasti kau bisa menemukannya”. Kata Paman itu. “baiklah kalau begitu, terima kasih paman!”. Ucap Bawang Putih sambil berlari menyusuri sungai. Hari semkain gelap, namun baju ibunya itu belum juga ia temukan, namun ketika itu ia melihat sebuah cahaya yang berasal dari gubuk dan iapun langsung menghampiri gubuk itu dan mengetuk pintunya. “Permisi…!”. Ucap Bawang Putih. Seorang wanita tuapun membukakan pintunya. Dan bertanya. “Siapa kamu nak?”. Tanya sang nenek. “Saya Bawang Putih nek, saya sedang mencari baju ibu saya yang tadi hanyut namun hari semakin malam. Bolehkah saya bermalam disini sehari saja?”. Ucap Bawang Putih. “Boleh nak, apa baju itu warnanya merah?”. Ucap sang Nenek. “Ya nek, apa nenek melihatnya?”. Tanya Bawang Putih.
#Semoga Membantu
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh rossyanifa dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Fri, 06 Aug 21