Jawaban:

Sepasang Saudara Penyihir

Pada suatu hari ada sebuah desa yang sangat tentram dan damai, dimana hiduplah sepasang saudara yang memiliki kekuatan sihir.

Mereka yang bernama Semak dan Blukar dan merupakan seorang saudara, namun keduanya memiliki sifat dan watak yang jauh berbeda.

Semak memiliki sifat yang begitu sangat sombong dan juga angkuh, sedangkan Blukar merupakan seorang penyihir yang sangat rendah dan baik hati.

Semak memilik ilmu kesaktian sihir yag jauh jauh lebih tiunggi jika dibandingkan dengan yang dimiliki oleh adiknya yakni Blukar dan tak jarang kakanya selalu memamerkanya.

Blukar selalu memberingkan nasehat dan selalu mengingatkan kepada Semak agar ia jangan selalu memamerkan segala kekuatanya yang dimilikinya kepada orang dan juga tidak selalu menggunakan ilmu sihirnya dengan sembarangan.

NAmun sayangnya Semak selalu saja membantah dan mengelak serta mengatakan kepada Blukar bahwa ia dianggap iri akan kemampuan yang lebih yang dimilikinya.

Namun nampaknya sikap dari Semak tersebut semakin hari semakin menjadi-jadi. Dimana semua barang yang ada disekitarnya semuanya diubah menjadi batu, terutama pada binatang ternak yang dimiliki oleh keluarganya.

Blukar tidak pernah bosa untuk selalu memberikan nasehat terjhadap sang kakak , namun sayangnya Semak masih saja keras kepala dan tak pernah mau menanggapi dan mendengarkan ucapan adiknya.

Bahkan ia semakin terus menganggap bahwa dirinyalah yang sangat kuat dan lebih hebat sebab iamampu mengubah apapun saja yang ada disekitarnya menjadi batu.

Namun ada salah satu benda yang belum pernah ia coba untuk dirubah yakni adalah cermin. HIngga kemudian Semak ingin mencoba dan kemudiann ia membacakan sebuah mantra untuk mengubah cermin tersebut agar dapat menjadi batu namun sayangnya mantranya justru malah berbalik kearahnya.

Dimana Mantera tersebut justru malah memantul ke arahnya sehingga mengenai dirinya sendiri.

Hingga akhirnya Semakpun berubah menjadi batu sebab terkena mantranya sendiri.

Kemudian menyaksikan keadaan tersebut, kemudian Blukarpun langsung pergi meninggalkan kakaknya untuk memberitahukan kepada guru sihirnya dan memohonkan bantuan kepada gurunya agar gurunya bisa mematahkan mantra sihir tersebut.

Namun ternyata sang guru pun tidak sanggup untuk menolong sebab menurutnya mantra tersebut bersifat abadi dan hanya dapat diubah oleh orang yang membacakan mantera tersebut.

Hingga pada akhirnya Semak selamnya menjadi batu sebab sudah tidak ada yang mampu melawan dari sihirnya sendiri.