Berikut ini adalah pertanyaan dari progamergamer094 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
1. Tema :
Drama berjudul “arloji” karya P Haryanto mengandung tema bahwa sembarang menuduh termasuk perbuatan tercela. Tema dalam drama tersebut tampak pada peristiwa Pak pikun menuduh Jidul(bekas pencuri) mengambil arloji miliknya. Kenyataannya arloji tersebut sudah dipakai dipergelangan tangan kanan Pak Pikun.
2 Amanat :
Amanat dalam drama tersebut antara lain :
a. Jangan menuduh orang sembarangan tanpa disertai bukti yang kuat.
b. Jangan beranggapan bahwa orang yang pernah berbuat salah
selamanya akan berbuat salah
2.
3, Tokoh dan Penokohan :
a. Protagonis : Jidul, anak laki-laki umaur 15 tahun, bisu dan tampak
bodoh
namun ia periang dan tekun. Ia seorang pembantu rumah
tangga.
b. Antagonis
a. Pak Pikun : Pembantu rumah tangga umur 40 tahun. Rambutnya sudah
putih, sok tahu,sok kuasa dan keras kepala.
b. Tritis : Gadis berusia 18 tahun yang cenderung tergesa-gesa
dalam
memberi penilaian.
c. Tritagonis : Ibu, Nyonya rumah tangga kira-kira berusia 42
tahun, keibuan dan bijaksana
4. Alur :
Alur yang digunakan dalam drama tersebut adalah alur maju atau progresif. Peristiwa demi peristiwa terjadi berurutan secara kronoligis :
a. Uraian :
Jidul tekun membersihkan meja dan kursi-kursi sambil mendengarkan musik dandut. Si Jidul terkejut ketika musik mendadak berhenti.
b. Konflik :
Pak Pikun merasa kehilangan jam tangan dan menuduh Jidul sebagai pencurinya. Jidul yang dituduh mencuri jadi bingung dan ketakutan sambil membela diri dengan mengoyang-goyangkan kepala dan tangannya.
c. Klimaks :
Jidul melompat, lari keluar dan dikejar Pak Pikun
d. Puncak klimaks :
Suasana makin ribut. Si Jidul kembali melompat masuk ke dalam rumah, hendak berlari tetapi kakinya tersanjung sesuatu. Ia terjatuh terguling-guling. Pak Pikun menagkapnya dengan geram dan hendak memukul Jidul dengan penggada besar. Hal ini terlihat dari uraian berikut :
“Pak Pikun : ( sambil mengacung-ngacungkan penggada besar, tangan kirinya tetap mencekram leher kaus Jidul) Mau lari ke mana kau, heh! Kupukul kamu sekarang.”
e. Leraian :
Ibu datang dan meminta Pak Pikun sabar dan menyuruh Pak Pikun mengingat-ingat kembali apakan Pak Pikun tidak lupa menaruh jam tangannya. Hal ini dibuktikan dari uraian berikut:
“.Ibu : Sabar, Pak Pikun, Saba”r
“Ibu : Tunggu dulu, siapa tahu, Jidul benar tidak mencurinya. Dan Pak Pikun yang tidak benar menaruh arlojinya?”
f. Selesaian :
Tritis melihat jam tangan Pak Pikun, ternyat sudah dipakai di pergelangan tangannya. Hal ini dapat dibuktikan dengan uraian berikut :
“Tritis : (Melihat tangan Pak Pikun) Eh, lihat arlojinya ‘kan itu! Dipergelangan tangan kananmu, Pak Pikun, Lihat! (Tertawa ngakak)”
5. Latar :
a. Latar tempat : Sebuah kamar depan keluarga yang cukup terpandang. Terdapat berbagai perlengkapan yang lazim di kamar tamu. Yang terpenting adalah seperangkat meja dan kursi tamu.
b. Latar waktu : Drama tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 pagi. Hal ini terbukti dari uraian berikut :
“Tritis : (muncul membawa buku dan alat tulis) Uh pagi-pagi sudah mencuri
ngangu orang belajar saja.”
c. Latar suasana : Ketegangan timbul ketika Pak pikun merasa kehilangan jam tangan sehingga ia sembarangan menuduh orang lain (Jidul) yang mencuri jam tangan itu.
6. Motivasi :
a. Tokoh Pak Pikun
Pak Pikun menuduh jidul yang mencuri jam tangannya karena dia tahu bahwa Jidul pernah ketahuan hendak mencuri ayam di umahTtritis.
b. Tokoh Jidul
Jidul nekat lari keluar dari rumah karena ia tidak merasa mencuri jam tangan Pak Pikun.
7. Pesan yang disampaikan dari naskah drama “ Arloji” adalah :
Janganlah melihat orang lain dari segi masa lalunya sebab setiap orang dapat
merubah masa lalunya lalu memperbaikinya untuk masa depan yang lebih baik.
Dalam naskah drama ini dapat pula kita mengambil pelajaran yang di perankan to
koh Ayah (tersirat) bahwa ketika ada orang yang hendak mencuri ayam di rumah
nya dan warga hendak memukulinya tetapi tokoh Ayah justru membelanya bahkan
menampung di rumahnya. Hal ini menunjukan kebesaran jiwa sosial seseorang
yang telah jarang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga membantu:)
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh salwaalfikria dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 08 Jul 21