pcontoh narasi/cerita "the river of live" (sungai kehidupan)​

Berikut ini adalah pertanyaan dari ms2172728 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

P
contoh narasi/cerita "the river of live" (sungai kehidupan)​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Williams

Sedikit sekali orang-orang yang mengalami mati suri dan hidup kembali mengatakan memiliki informasi mengenai pre-eksistensi mereka sebelum mereka terlahir di dunia. Beberapa experiencers melaporkan bagaimana mereka belajar memilih berbagai aspek kehidupan mereka sebelum mereka terlahir. Beberapa experiencer melaporkan bahwa sebelum kelahiran, mereka telah memilih orang tua, memilih misi kehidupan mereka, dan bahkan memilih bagaimana mereka akan meninggal. Pengetahuan yang diterima oleh experiencers tentang masa lalu dan masa depan menunjukkan bagaimana beberapa hal dalam hidup memang sudah ditakdirkan sementara beberapa hal lain tidak. Ini menunjukkan bagaimana kehendak bebas dan takdir keduanya ada dan saling bekerja sama bergandengan tangan. Ini berarti kita telah memilih takdir kita di kehidupan sebelum kelahiran kita ke dunia. Karena reinkarnasi adalah sebuah konsep yang ditemukan di banyak budaya dan agama, metafora kehidupan sebagai sungai yang telah kita pilih sebelum kita lahir, juga muncul dalam banyak budaya dan agama. Ada banyak aspek dari sungai yang bisa menjadi analogi yang sangat baik untuk membantu kita memahami dari mana kita berasal, ke mana kita akan pergi, siapa kita, mengapa kita ada di sini, dan apa arti kehidupan ini. Pembahasan berikut ini akan mencoba untuk menggunakan analogi itu.

Kehidupan seperti aliran sebuah sungai kembali ke laut

Jika pengalaman kita sebagai manusia analog dengan perjalanan menyusuri sungai, maka pengalaman kita sebagai roh analog dengan seluruh siklus air. Setiap kita adalah seperti setetes air hujan yang jatuh dari awan dan akhirnya masuk ke sungai untuk melakukan perjalanan kembali ke asalnya – ke laut. Kemudian siklus itu berulang.

Demikian juga setetes air itu adalah bagian dari laut dan mengandung dalam dirinya sendiri sifat dari laut itu sendiri, sehingga roh kita adalah bagian dari Tuhan yang berisi di dalamnya Tuhan itu sendiri. Konsep tentang bagian dan Keseluruhan ini disebut dalam terminologi ilmu pengetahuan sebagai fraktal .

Sebagai tetesan air dalam siklus air, kita dapat mengalami petualangan yang indah yang pada akhirnya membantu kita untuk memahami diri kita sendiri bahkan laut itu sendiri. Sungai kehidupan yang kita pilih untuk melakukan perjalanan adalah terserah kita. Saat kita memulai perjalanan, kita adalah bagian dari aliran sungai dan arus perjalanan yang membawa kita. Bagaimana kita memilih untuk mengalir adalah pilihan kita.

Sungai yang mewakili perjalanan hidup kita yang menuntun kita kembali kepada Tuhan adalah pola dasar yang familiar dengan kita. Mungkin ini adalah salah satu alasan mengapa kita merasa tertarik pada sungai dan mengapa kita kerap menganggapnya sebagai suci. Dalam budaya kuno, budaya agama dan bahkan dalam pengalaman mendekati kematian, pola dasar kehidupan seperti sebuah sungai ini muncul. Di sungai, kita selalu bergerak maju dari sumber dan menuju akhir. Kehidupan dimulai dari sebuah sungai kecil dan tumbuh menjadi sungai besar dengan jeram, percabangan, anak sungai, batu, dan kadang-kadang mengalami banjir. Sungai-sungai memiliki sejarah dan terus berkembang. Sungai kehidupan dapat membawa kita ke berbagai tujuan menuju pantai. Ada banyak keputusan dan pilihan yang bisa dibuat saat menyusuri sungai. Kadang-kadang kita tidak punya pilihan sama sekali dan tunduk pada belas kasihan sungai. Ada saat dimana kita dapat bersantai dan mengikuti aliran. Ada saat dimana kita menghadapi jeram. Kita bisa mendayung perahu dengan lembut menyusuri sungai. Tetapi jika kita hanya tetap berada di tepi, kita tidak akan pernah mencapai tujuan kita. Kebijaksanaan berarti mengetahui tindakan terbaik yang diambil ketika kita melakukan perjalanan menyusuri sungai.

Seseorang pernah bertanya pada Deepak Chopra , guru endokrinologi dan spiritual terkenal, tentang aspek takdir dari analogi kehidupan seperti sungai. Mereka bertanya, “Apakah ini berarti bahwa kita dilahirkan sudah memiliki takdir yang telah ditentukan dan jika demikian, mengapa kita repot-repot menggunakan kehendak bebas atau berjuang untuk sesuatu?” Jawabannya adalah:

“Koneksi ini tidak tetap atau otomatis, ini hanya mewakili probabilitas numerik. Pilihan sadar kita membantu untuk menentukan nasib kita. Dunia yang deterministic/telah ditentukan, adalah tidak tepat. Ketika kita menavigasi diri dari kesadaran, kita melatih kehendak bebas. Ini perbedaan antara ketidaktahuan dan pencerahan. Untuk pasrah pada kecerdasan ilahi, mengetahui bahwa segala sesuatu adalah datang dari Tuhan dan milik Tuhan. Jika kehidupan adalah seperti sebuah sungai antara harapan dan keputusasaan, tujuan akhir kita adalah independen dari keduanya, tidak terpengaruh oleh keduanya. ” ( Deepak Chopra )

Jadi masa depan tidak tertulis di atas batu, melainkan terdiri dari probabilitas berdasarkan pada pilihan dan tren saat ini. Jawaban dari Deepak Chopra ini adalah cara lain untuk mengatakan bahwa kita memilih takdir kita.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh cindywaldhidayah1902 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 17 Jan 22