Berikut ini adalah pertanyaan dari kaneishiaaulyahidaya pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Nasihat Bijak Pahlawan Jenderal Soedirman
Dua orang anak sedang mengerjakan tugas sekolah. Mereka harus menyelesaikan tugas lagi. Padahal kemarin baru saja mengikuti perkemahan. Sebenarnya mereka berdua merasakan kelelahan yg sangat. Tapi tetap saja mereka kerjakan tugas 'Merangkum Biografi Pahlawan' yang diberikan sang guru IPS.
"Kita harusnya sudah pulang, jadi belum pergi. Gara-gara ada tugas tambahan yang poly ini," gerutu Ababal. Sementara Jatmiko sibuk mencari biografi siapa yang terdapat di perpustakaan sekolahnya itu.
"Aku pula payah ini. Kita baru mewakili sekolah pada perkemahan. Eh, telah terdapat tugas banyak begini. Tapi gimana lagi. Sudah tugas." Jatmiko menjawab sambil mengambil sebuah kitab biografi yang tebal.
Sambil bermalas-malasan, mereka berdua membuka buku Biografi itu. Sama sekali nir bersemangat. Hingga terdengar suara asing yang sangat berat. "Mengapa kalian nir semangat?"
Mendengar suara itu, Ababal dan Jatmiko kebingungan. Mencari tahu dari suara. Akhirnya mereka sadar, suara itu berasal menurut pada kitab Biografi. Dalam keliru satu kitab biografi tersebut, ada sebuah potret Jenderal Soedirman. Yang sanggup berbicara. Mereka seolah sedang melakukan panggilan video dengan Jenderal Soedirman.
"Perjuangan kalian, yg berkemah dan mengerjakan tugas ini sangat ringan. Dibanding usaha kami mempertahankan kemerdekaan. Dengan hanya satu paru-paru, saya permanen memimpin usaha bersenjata. Perang melawan penjajah. Saya tinggalkan syarat nyaman menjadi seorang pengajar. Memilih menjadi prajurit.
Kami pada sini, mengorbankan semua yg kami punya. Harta, benda, keluarga kami tinggalkan. Bukan buat dipuji. Mendapatkan penghargaan. Tapi demi keadilan. Demi masa depan bangsa.
Kalian hanya bertarung dengan kelelahan. Kalian hanya mengorbankan ketika bermain buat mengerjakan tugas. Itu seluruh demi kalian sendiri, pada masa depan. Bandingkan menggunakan kami. Bahkan terdapat yang gugur, terbunuh waktu berperang melawan penjajah."
Selama Potret Jenderal Soedirman memberikan nasihat, Ababal dan Jatmiko terdiam. Takzim mendengarkan.
"Sekarang, segeralah bangun. Catat semua kisah yang tersebut kuceritakan pada kalian. Jadilah pejuang sejati. Untuk diri sendiri, keluarga, dan bangsa kalian."
Mendengar petuah terakhir menurut Pahlawan besar itu, Ababal serta Jatmiko misalnya orang kesurupan. Tangan mereka menulis secepat kilat. Menyelesaikan tugas merangkum biografi pahlawan. Tidak sampai lima mnt, 2 page kertas folio telah berisi rangkuman biografi Jenderal Soedirman.
Ketika mencari lagi potret Jenderal Soedirman yg terdapat pada kitab biografi, Ababal dan Jatmiko nir lagi mendapati foto yg berbicara. Hanya mendapati foto Jenderal Soedirman menghadap Presiden Soekarno. Dalam foto itu timbul goresan pena bergantian, "Kangmas, Istirahat saja. Kan sedang sakit. Jangan bergerilya." Muncul di atas foto Soekarno.
Kemudian, pada atas foto Jenderal Soedirman ada tulisan, "Yang sakit itu Soedirman. Panglima Besar tidak pernah sakit."
Sejak saat itu, Ababal dan Jatmiko berani mengutip perkataan itu. "Ababal dan Jatmiko boleh lelah, akan tetapi menjadi siswa kami akan selalu berjuang."
Setelah itu, mereka pulang dengan penuh semangat. Meski mereka tetap merasa kelelahan.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh azmiaskn2000 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 08 Feb 22