Di sebuah hutan, terdapat rawa yang dihuni oleh beberapa jenis

Berikut ini adalah pertanyaan dari eltta pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Di sebuah hutan, terdapat rawa yang dihuni oleh beberapa jenis ikan. Di antaranya adalah sekelompok ikan mujair yang hidupnya sangat tenteram dan bahagia. Namun ketenangan mereka terganggu sejak seekor ular merah, atau si Merah sering mencari mangsa di tepi sungai. Ular selalu memakan apa pun yang dapat ia makan, termasuk ikan mujair yang hidup di sungai.Suatu hari ular sedang berjalan dengan perut lapar. Kebetulan semalam hujan turun dengan deras, sehingga air sungai meluap.“Ah... karena sungai banjir, semua makananku pasti habis terbawa arus sungai,” keluh si Merah. Matanya berusaha mengawasi rawa-rawa sambil tetap berjalan pelan. Matanya bersinar ketika melihat seekor anak mujair ada di rawa. Dengan sigap si Merah menangkap anak mujair dan memakannya. Setelah si Merah kenyang, ia segera pulang ke rumahnya.Sementara itu orang tua ikan mujair sangat sedih setelah tahu kalau anaknya dimakan oleh si Merah. Beberapa hari kemudian? si Merah kembali datang ke rawa dengan tujuan mencari makan untuknya juga untuk anak-anaknya. Tiba-tiba muncullah ayah mujair."Hai, Merah. Mengapa kau memangsa anakku? Apakah kau lupa akan perjanjian kita, bahwa di antara ikan dan ular tidak boleh saling memangsa?” Si Merah segera teringat sebuah perjanjian yang pernah dijelaskan oleh ibunya. Antara ular dan ikan memang tidak boleh saling memangsa. Kalau ada yang melanggar, maka ia akan celaka.“Aku ti...tidak lupa!" jawab si Merah takut.“Lalu kenapa kau memakan anakku?” si Merah tidak dapat menjawab. Seluruh tubuhnya benar-benar gemetar. la takut kalau nanti akan mendapat celaka karena telah melanggar perjanjian.“Sebagai gantinya kau harus menyerahkan salah satu anakmu pada kami. Hutang nyawa harus dibayar nyawa!""Baiklah, aku akan serahkan anakku."Keesokan harinya ular datang kembali sambil membawa salah satu anaknya. Dengan sangat terpaksa ia menyerahkan anaknya itu pada ikan mujair. Untunglah ikan mujair tidak membunuh anak ular itu. Ikan mujair hanya mengurung anak ular itu dan suatu saat akan dikembalikan lagi kepada induknya. Mulai saat itu si Merah tidak berani lagi memakan ikan mujair. Ia juga selalu mengingatkan anak-anaknya agar tidak memangsa ikan mujair.di tanya ciri yg di temukan tlong jwbin di kumpulin besok pgi


Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

pesan moral yg terdapat dalam dongeng "mujair dan merah" adalah....

ceritanya di bawah

MUJAIR DAN MERAH

Di sebuah hutan, terdapat rawa yang dihuni oleh beberapa jenis ikan. Di antaranya adalah sekelompok ikan mujair yang hidupnya sangat tenteram dan bahagia. Namun ketenangan mereka terganggu sejak seekor ular merah, atau si Merah sering mencari mangsa di tepi sungai. Ular selalu memakan apa pun yang dapat ia makan, termasuk ikan mujair yang hidup di sungai.

Suatu hari ular sedang berjalan dengan perut lapar. Kebetulan semalam hujan turun dengan deras, sehingga air sungai meluap.

“Ah…karena sungai banjir, semua makananku pasti habis terbawa arus sungai,” keluh si Merah. Matanya berusaha mengawasi rawa-rawa sambil tetap berjalan pelan.  Matanya bersinar ketika melihat seekor anak mujair ada di rawa. Dengan sigap si Merah menangkap anak mujair dan memakannya. Setelah si Merah kenyang, ia segera pulang ke rumahnya.

Sementara itu orang tua ikan mujair sangat sedih setelah tahu kalau anaknya dimakan oleh si Merah. Beberapa hari kemudian si Merah kembali datang ke rawa dengan tujuan mencari makan untuknya juga untuk anak-anaknya. Tiba-tiba muncullah ayah mujair.

“Hai, Merah. Mengapa kau memangsa anakku? Apakah kau lupa akan perjanjian kita, bahwa di antara ikan dan ular tidak boleh saling memangsa?” Si Merah segera teringat sebuah perjanjian yang pernah dijelaskan oleh ibunya. Antara ular dan ikan memang tidak boleh saling memangsa. Kalau ada yang melanggar, maka ia akan celaka.

“Aku ti…tidak lupa !” jawab si Merah takut.

“Lalu kenapa kau memakan anakku?” si Merah tidak dapat menjawab. Seluruh tubuhnya benar-benar gemetar. Ia takut kalau nanti akan mendapat celaka karena telah melanggar perjanjian.

“Sebagai gantinya kau harus menyerahkan salah satu anakmu pada kami. Hutang nyawa harus dibayar nyawa!”

“Baiklah, aku akan serahkan anakku.”

Keesokan harinya ular datang kembali sambil membawa salah satu anaknya. Dengan sangat terpaksa ia menyerahkan anaknya itu pada ikan mujair. Untunglah ikan mujair tidak membunuh anak ular itu. Ikan mujair hanya mengurung anak ular itu dan suatu saat akan dikembalikan lagi kepada induknya. Mulai saat itu si Merah tidak berani lagi memakan ikan mujair. Ia juga selalu mengingatkan anak-anaknya agar tidak memangsa ikan

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh gamingalitt dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 04 May 22