Berikut ini adalah pertanyaan dari hanaln804 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
P
P
bantuu jawabb yaa yg bisa ditunggu
Buatlah naskah drama kemudian tentukan struktur drama tersebut
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Sederhana itu Indah
* Sore itu, Andi, anak pak Toni sedang memamerkan mainan miliknya di depan anak-anak sebayanya. Mereka bermain dengan gembira, terkecuali Riski yang pulang dengan gontai dan murung.
Riski : [duduk termenung dan murung di halaman]
Ani : Kenapa kok kamu murung, dek?
Riski : Kak, kenapa ya keluarga kita nggak seperti keluarganya Pak Toni? Lihat si Andi, dia punya banyak mainan, aku nggak pernah boleh pinjam..
Ani : Dek, kamu iri sama Andi, ya?
Riski : [mengangguk] iya kak, aku juga mau seperti Andi. Punya banyak mainan, bagus-bagus pula. Sedangkan aku? Jangankan punya mainan, minta belikan mainan saja langsung dimarahi Ibu. Untuk beli beras lah, bayar SPP lah, bayar listrik lah..
Ani : Hus! Gaboleh seperti itu, dek. Kamu harusnya bersyukur masih bisa makan, masih bisa sekolah, lihat, berapa banyak tetangga kita yang putus sekolah karena nggak punya biaya? Berapa banyak orang di dunia ini nggak bisa makan?
Riski : Hmm..
Ani : Dek, kamu tahu kan Bapak dan Ibu kerjanya pas-pasan? Bersyukur kita masih bisa makan, bersyukur kita masih punya rumah agar tidak kehujanan, bersyukur kita masih bersekolah, bersyukur kita masih punya Bapak dan Ibu yang menemani kita.
Riski : Tetapi, Andi..
Ani : Dek, kalau lihat orang, jangan lihat hartanya. Lihat kebaikannya. Harta tidak bisa dibawa mati, jadi kita harus hidup seadanya, secukupnya. Hidup harus sederhana, yang penting berkah.
Riski : Iya, ya, kak! Terimakasih nasihatnya kak, sekarang aku sudah mengerti..!
Ani : Sama-sama adikku sayang..
Penjelasan:
Tema : Hidup Sederhana
Tokoh : Ani dan Riski
Latar : Tempat di halaman, Waktunya sore, Suasana sedih
Alur Cerita : Maju
Amanat : Kita harus hidup sederhana agar hidup kita berkah
Prolog : Sore itu, Andi, anak pak Toni sedang memamerkan mainan miliknya di depan anak-anak sebayanya. Mereka bermain dengan gembira, terkecuali Riski yang pulang dengan gontai dan murung.
Dialog :
Eksposisi = Riski : [duduk termenung dan murung di halaman]
Ani : Kenapa kok kamu murung, dek?
Riski : Kak, kenapa ya keluarga kita nggak seperti keluarganya Pak Toni? Lihat si Andi, dia punya banyak mainan, aku nggak pernah boleh pinjam..
Konflik = Ani : Dek, kamu iri sama Andi, ya?
Riski : [mengangguk] iya kak, aku juga mau seperti Andi. Punya banyak mainan, bagus-bagus pula. Sedangkan aku? Jangankan punya mainan, minta belikan mainan saja langsung dimarahi Ibu. Untuk beli beras lah, bayar SPP lah, bayar listrik lah..
Klimaks = Ani : Hus! Gaboleh seperti itu, dek. Kamu harusnya bersyukur masih bisa makan, masih bisa sekolah, lihat, berapa banyak tetangga kita yang putus sekolah karena nggak punya biaya? Berapa banyak orang di dunia ini nggak bisa makan?
Riski : Hmm..
Resolusi = Ani : Dek, kamu tahu kan Bapak dan Ibu kerjanya pas-pasan? Bersyukur kita masih bisa makan, bersyukur kita masih punya rumah agar tidak kehujanan, bersyukur kita masih bersekolah, bersyukur kita masih punya Bapak dan Ibu yang menemani kita.
Riski : Tetapi, Andi..
Ani : Dek, kalau lihat orang, jangan lihat hartanya. Lihat kebaikannya. Harta tidak bisa dibawa mati, jadi kita harus hidup seadanya, secukupnya. Hidup harus sederhana, yang penting berkah.
Epilog :
Riski : Iya, ya, kak! Terimakasih nasihatnya kak, sekarang aku sudah mengerti..!
Ani : Sama-sama adikku sayang..
semoga membantu, semangat terus yaa!
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Lutfiaa1234 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 24 Aug 21