Halo, assalamu'alaikum?" kataku. "Wa'alaikumsalam, Den "Ada apa. Bi? "Den, ibu, Dent" kencang Tya, Bi, ada apa? Ibu baik-baik saja kok." Suara tangisan bibi terdengar "Den, ibu Deni ibu kecelakaan. Sekarang ibu dibawa ke rumah sakit dan kondisinya kritis. "A apa, ibu kritis?" Tanganku gemetar mendengar berita itu. Tidak sengaja telepon selulerku terjatuh. Adik yang mendengar pembicaraanku dengan bibi ikut menangis. Aku merangkul adik dengan erat. Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit aku dan adik berdoa untuk kesembuhan ibu. Kali ini perjalanan menuju rumah sakit terasa sangat lama. Tampak raut muka adik sangat sedih. Aku menenangkannya dan mengatakan bahwa tidak akan terjadi apa-apa dengan ibu. Akhirnya kita pun sampai di rumah sakit. Aku dan adik langsung berlari menuju IGD. Di sana bibi sedang duduk di kursi tunggu. "Bibi, bagaimana keadaan ibu?" "Ibu mengalami pendarahan di otak, Deni. Jadi harus dioperasi." Tak lama kemudian dokter pun keluar dari ruang IGD. "Bagaimana keadaan ibu saya, Dok?" "Kita sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi kondisi pasien masih sangat lemah." "Satu-satunya cara adalah berdoa kepada Allah. Dialah yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Dokter pun pergi. Kemudian, aku dan adik menemui ibu. Ibu masih belum sadar. Aku dan adik menggenggam tangan ibu dan berdoa untuk kesembuhannya. Tiba-tiba dari tangan kami berdua memancarkan cahaya terang. Cahaya yang pernah kulihat ketika aku dan adikku menonton televisi waktu itu. Kuperhatikan cahaya itu menyinari ibu. Ibu seperti terkena sengatan listrik. Seketika itu pun ibu membuka matanya. Aku dan adikku tidak percaya dengan yang baru saja terjadi. Aku langsung memanggil dokter untuk memeriksa ibu. Beberapa hari kemudian ibu sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah. Aku dan adikku sangat gembira mendengar kabar itu. Saat perjalanan pulang, aku dan adikku membahas kejadian waktu itu. Entah apa yang sebenarnya terjadi. Aku menyuruh adikku untuk tidak memberitahukan kejadian itu kepada siapa pun. Mungkin ini adalah suatu kelebihan yang diberikan oleh Allah untuk kita berdua. kata ganti dari cerita kutipan tersebut adalah​