Berikut ini adalah teks eksplanasi tentang globalisasi yang dihubungkan dengan sepakbola.

Globalisasi yang sudah muncul di abad ke 20 menjadi hal yang tak terpisahkan dengan realitas kehidupan modern dalam tiga dekade terakhir dan telah mempengaruhi semua bidang, tak terkecuali di bidang olahraga, terutama sepakbola, olahraga terpopuler di bumi ini.

Dalam sepakbola yang industrinya kian mengglobal dan mendunia sejak pertengahan era 90an yang ditandai dengan kemunculan Liga Premier Inggris di tahun 1991 diikuti oleh makin banyaknya eksodus pemain asing ke Inggris dan negara-negara top Eropa lainnya menyusul diberlakukannya aturan transfer Bosman di tahun 1996 dimana para pemain di wilayah Uni Eropa bisa pindah kemana saja tanpa halangan plus aturan migrasi yang mudah hingga harga transfer pemain yang makin melambung sejak itu, sepakbola kian lama menjadi bagian dari bisnis global dengan para pemain menjadi komoditasnya.

Hal ini tentu berefek positif bagi kesejahteraan pemain, liga dan turnamen yang kian kompetitif hingga toleransi antar ras akibat makin banyak migrasi ke negara-negara maju sehingga tim-tim nasional negara Eropa seperti Prancis, Jerman dan Inggris kian multikultur komposisinya. Namun dampak negatif yang muncul juga tidak sedikit dengan kian melambungnya harga pemain sehingga menciptakan kesenjangan yang kian melebar antara tim-tim kaya dan tim-tim dengan kemampuan finansial yang terbatas hingga kian memudarnya kekhasan kultur sepakbola di negara-negara di dunia, terutama di negara non Eropa. Semua hal yang berkaitan dengan sepakbola kini harus mengikuti standar Eropa, baik dari segi manajemen, pembinaan, fasilitas hingga teknik latihan dan taktik. Saat negara lain tidak bisa mengikuti standar Eropa, maka mereka akan kian tertinggal, bahkan bagi negara-negara sepakbola di benua Amerika Latin yang dahulu dikenal sebagai pesaing berat Eropa seperti Brasil dan Argentina.

Tanpa dukungan finansial, kestabilan politik hingga teknologi tinggi, mereka kian tak mampu menyaingi Eropa. Gelar juara Piala Dunia yang tak pernah lagi singgah di Amerika Selatan sejak edisi 2002 plus kian dominannya tim Eropa di Piala Dunia adalah bukti sahihnya.

Pada akhirnya globalisasi sepakbola, tetap seperti pedang bermata dua dengan efek positif dan negatifnya. Namun satu hal yang pasti, globalisasi tak terhindarkan meski kian menciptakan kesenjangan.

semangat!!!