Jawaban:

PEMUDA DAN PERMATA AJAIB

Pada jaman dahulu, hiduplah seorang pemuda yang ambisius untuk mencari permata yang hilang. Konon katanya permata itu hilang dalam satu malam bak ditelan bumi. Tetapi pemuda tersebut percaya bahwa permata tersebut disembunyikan di goa yang gelap dan menyeramkan. Pemuda itu tidak takut akan hal itu melainkan dia menjadi semakin tak sabar untuk memulai pencarian permata tersebut.

Mulailah Ia pergi menyusuri pulau tempat dia hidup, Satu persatu goa Ia jelajahi tetapi Ia tidak menemukan apapun. Para warga desa mengira Pemuda ini sudah hilang akalnya. Sampai suatu hari pemuda ini beristirahat di sebuah pondok yang tidak terurus lagi. Ketika sedang beristirahat, munculah seorang kakek-kakek tua yang ingin beristirahat disana. Pemuda tersebut memperbolehkan hal tersebut, den mengajak bicara kakek tersebut.

Malam pun tiba, Sang pemuda dan kakek tersebut membuat api unggun, untuk menjaga mereka dari kegelapan malam. Pemuda tersebut pun bercerita kepada kakek tersebut bahwa Ia sedang mencari permata ajaib yang hilang. Pemuda tersebut percaya bahwa permata tersebut dapat mengabulkan keinginan si pemilik. sang kakek pun menjawab "Tetapi nak mau dibuat apakan keinginan tersebut. ". Sang Pemuda menjawab " Sebenarnya aku sangat rindu dengan keluargaku ayah dan ibuku pergi ke luar pulau untuk menafkahi aku, dan mereka hanya pulang dua tahun sekali, maka dari itu aku ingin membuat keluargaku kaya raya. " Sang kakek menjawab "Niat mu sangatlah bagus, akan tetapi kekuatan sebesar itu perlu di pegang oleh tangung jawab yang lebih besar, sudahlah mari kita tidur" Sang pemuda dan kakek itu pun tidur.

Di mimpi sang pemuda datanglah si kakek dan berkata "Apa yang kau cari ada di bawah matahari, lekaslah kau pergi dari sini mengikuti matahari. " Pemuda tersebut bangun dan tidak menemukan si kakek. Teringat akan pesan si kakek, Pemuda itu bergegas pergi menuju tempat dimana matahari terbit. Alangkah terkejutnya Pemuda itu saat menemukan permata ajaib itu tepat di bawah matahari. Pemuda itu teringat kembali pesan kakek tersebut, bahwa kekuatan sebesar itu memerlukan tanggung jawab yang sangat besar pula. Ia pun tidak jadi memberikan kekayaan kepada dirinya sendiri. Melainkan pemuda tersebut pergi mengembara seluruh pulau dan menolong banyak orang dengan permata tersebut.

TAMAT