Disebuah kampung aren, hiduplah seorang remaja yatim yang hidup bertiga dengan ibu dan adik, ayah yang telah lama tiada, rumah yang sudah tak layak huni serta hidup yang berkecukupan, setiap hari remaja tersebut membantu ibu berkerja di kebun sesorang dngan upah yang tidak besar

pada hari minggu remaja itu hendak pergi membantu ibu yang bekerja di kebun, sesampainya ia di kebun, ia melihat ibunya tergeletak, para pekerja kebun itu membantu ibu tersebut, remaja yang malang, ia harus meninggalkan ibunda tercintanya karena ibundanya dinyatakan sudah tak bernyawa

Nasib remaja tersebut pun harus berjuang bertahan hidup sendirian dangan adiknya, dan ia menggantikan pekerjaan ibunya di kebun, semua ia yang mengurus rumah,

suatu hari pada sore hari setelah ia bekerja, ia hendak pulang kerumah dengan sejumlah uang yang tidak banyak, berjalan tampak pemulung yang makan-makanan dari tong sampah, ia tak tega melihat pemulung tesebut mengambil nasi dalam tong sampah ia pun memberikan uang hasil kerja kerasnya kepada pemulung tersebut, ia tahu tuhan akan memberikan ganjaran yang lebih lagi di lain hari,

esok harinya di embun pagi dengan udara segar, hendak ia bersekolah dan mengantar adiknya bersekolah juga, pada perjalanan mampirlah ia di toko alat tulis, adiknya melihat lalu meminta kepada remaja tersebut eskrim dan kue yang enak, hanya sejumlah uang yang hanya bisa membeli alat tulis, terlihat raut wajah pada adik itu dengan mimik yang sedih, rezeki datang dengan cara yang tak terduga terlihat seseorang membawa plastik hitam, lalu di berilah pada anak tersebut, tepat terdapat eskrim dan kue yang ia inginkan, terlihat raut wajah yang senang, remaja itu menyadari Tuhan pasti membalas kebaikan.

TAMAT kalau kepanjangan, singkat aja, atau aku buatkan lagi? 100% ngarang