Gunung meletus merupakan fenomena alam yang terjadi karena adanya endapan

Berikut ini adalah pertanyaan dari Kosedo8262 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Gunung meletus merupakan fenomena alam yang terjadi karena adanya endapan magma di perut bumi dan disemburkan oleh gas dengan kekuatan besar. Selain tsunami, gunung meletus juga menjadi salah satu bencana alam yang mengerikan dan bisa menyebabkan banyak korban jiwa. Bisa dikatakan bahwa nyaris semua gunung berapi berkaitan dengan daerah kegempaan yang aktif karena berkaitan langsung dengan batas lempeng bumi. Peristiwa alam gunung meletus diawali dengan perubahan tekanan batas lempeng bumi dan perubahan suhu yang drastis. Hal tersebut membuat material batuan di sekitarnya meleleh. Hal ini biasa kita sebut dengan magma atau cairan pijar. Magma ini akan mengintruksi material di sekitarnya melewati rekahan-rekahan menuju permukaan bumi. Di kedalaman yang relative, suhunya sangat tinggi hingga mampu melelehkan magma, bahkan bisa seluruh material yang berada di dalam perut bumi. Saat itu juga, akan muncul gas yang bercampur dengan magma. Magma yang keluar saat gunung meletus terbentuk di kedalaman 60-160 km di bawah permukaan bumi. Lalu gas yang bercampur dengan magma tersebut berada di bawah tekanan batuan-batuan padat yang ada di sekitar kawah. Jadi, tekanan ini membuat gas dan magma bergerak ke permukaan bumi dan meletus secara bersamaan. Setelah meletus, terbentuklah lubang utama. Sebagian besar magma dan material vulkanik lain menyembur melalui lubang ini. Ketika semburan telah berhenti, biasanya dibagian puncak gunung akan terbentuk kawah yang menyerupai mangkuk dan lubang utama yang terletak didasar kawah tersebut. Ada dampak negatif dan positif yang disebabkan oleh letusan gunung berapi. Dampak negatif yang paling terlihat adalah bahayanya terhadap manusia dan makhluk hidup di sekitarnya. Hal ini dikarenakan gunung meletus mengeluarkan gas beracun, awan panas, debu vulkanik dan bebatuan yang keluar dari gunung yang meletus. Setelah erupsi berakhir, terdapat kemungkinan yang terjadi, yaitu hujan lahar dan rusaknya lahan perhatian serta perkebunan. Sejarah bahkan pernah mencatat ada bencana alam letusan gunung berapi yang mengakibatkan tewasnya ribuan orang dan menyebabkan iklim di dunia berubah. Adapun dampak positif yang bisa terlihat, yaitu lahan di daerah gunung berapi menjadi subur, material yang keluar bisa dijadikan sebagai mata pencarian masyarakat, sumber daya air, wisata alam, dan energi panas bumi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa gunung berapi masih menjadi hal yang menyeramkan untuk manusia hingga sekarang. Karena letusannya yang sangat luar biasanya, bisa mengakibatkan terbentuknya pulau dan danau, bahkan bisa menutupi atmosfer bumi yang menyebabkan perubahan suhu yang ekstrem. Untuk itu, kita perlu memperhatikan skema peringatan gunung berapi di Indonesia yang diberikan oleh BMKG. Jadi, kita bisa menentukan waktu yang tepat untuk mengungsi apabila terjadi erupsi gunung berapi di daerah sekitar kita. Berikut ini yang merupakan bagian simpulan teks eksplanasi di atas adalah

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Bagian simpulan pada teks eksplanasi tersebut adalah pada...

  • Jadi, dapat disimpulkan bahwa gunung berapi masih menjadi hal yang menyeramkan untuk manusia hingga sekarang. Karena letusannya yang sangat luar biasanya, bisa mengakibatkan terbentuknya pulau dan danau, bahkan bisa menutupi atmosfer bumi yang menyebabkan perubahan suhu yang ekstrem. Untuk itu, kita perlu memperhatikan skema peringatan gunung berapi di Indonesia yang diberikan oleh BMKG. Jadi, kita bisa menentukan waktu yang tepat untuk mengungsi apabila terjadi erupsi gunung berapi di daerah sekitar kita.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh takiimoon dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 06 Mar 22