Berikut ini adalah pertanyaan dari MaulanaArrizki pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄
Cerita Inspiratif
Cerita inspiratif merupakan bentuk narasi yang
lebih bertujuan memberi inspirasi kebaikan
kepada banyak orang. Cerita yang baik dapat menggugah perasaan, memberi kesan yang mendalam bahkan dalam tingkat yang lebih tinggi mampu membuat seseorang berjanji pada dirinya untuk menjadi seperti yang dibacanya. Cerita yang menginspirasi seseorang berbuat lebih baik, lebih peduli dan lebih berempati terhadap orang lain. Di seluruh dunia, cerita-cerita yang menggugah perasaan cukup banyak. Ada yang berupa kisah nyata ada juga hasil rekaan atau kisah keteladanan dari suatu budaya tertentu dari berbagai belahan dunia.
Pembahasan
Cerita Inspiratif memiliki struktur teks, yaitu;
- Orientasi = Pengantar cerita
- Perumitan Peristiwa/cerita = Kisah tokoh dan peristiwa menuju ke puncak cerita (konflik)
- Komplikasi = Puncak (inti) cerita, tempat kisahh yang menjadi inspirasi
- Resolusi = Peristiwa menyadarkan tokoh tentang kebaikan
- Koda = Penutup cerita, kesimpulan pesan moral
Cara Menyusun Cerita Inspiratif harus memiliki tiga bagian wajib cerita Inspiratif (model) yaitu:
- Awal (Seseorang memiliki tantangan atau kesulitan yang ingin atau harus diatasi)
- Tengah (Keputusan dan tindakan diambil sang tokoh pahlawan untuk mencapai tujuan. Kesulitan demi kesulitan sering dihadapi dalam menggapai sukses)
- Akhir (Sukses diraih dan ada hasil positif sebagai akibat keputusan dan tindakan sang tokoh)
Contoh Cerita Inspiratif
(Orientasi)
Pada masa dahulu ada seorang anak laki-laki.
Dia cerdas, berbakat, dan tampan. Sayangnya, dia sangat egoistis dan mudah marah, tidak ada yang mau menjadi temannya. Sering dia marah-marah dan mengumbar kata-kata yang
menyakitkan kepada orang-orang di sekitarnya.
(Perumitan Cerita)
Orang tua anak itu sangat cemas dengan
temperamen anaknya. Mereka berpikir apa
yang harus mereka lakukan. Suatu hari ayahnya
mendapat suatu ide. Dia memanggil anaknya dan memberi palu dan sekantong paku kepada anaknya. Sang ayah berkata, "Setiap kamu mau marah, ambil paku dan tancapkan ke pagar tua depan rumah kita sekeras mungkin."
(Komplikasi)
Hari demi hari, minggu demi minggu jumlah paku
yang ditancapkan semakin lama semakin berkurang. Setelah beberapa waktu, anak itu mulai paham bahwa menahan amarah itu lebih mudah daripada menancapkan paku ke pagar.
Suatu hari anak itu tidak lagi memerlukan palu
dan paku. Dia telah belajar menahan amarah dengan baik. Lalu dia datang ke ayahnya dan bercerita tentang keberhasilannya menahan amarah. "Sekarang setiap saat, jika mampu menahan amarah dalam sehari, cabut paku yang sudah tertancap di pagar".
(Resolusi)
Sekian waktu berlalu. Akhirnya sang anak bangga setelah semua paku tercabut hilang semuanya. Saat dia datang ke ayahnya dan menceritakan semuanya, dia menawarkan untuk merapikan dan merawat pagar. "Kamu sudah
berhasil, Nak, tetapi coba perhatikan lubang bekas paku itu. Pagar itu tidak akan bisa menjadi seperti semula, sudah cacat.
(Koda)
Hal yang sama terjadi saat kamu menyakiti orang
dengan ucapanmu. Kata-kata meninggalkan bekas luka di hati sama halnya lubang bekas paku di pagar. Ingat, kita harus memperlakukan setiap orang dengan sayang dan hormat, sebab meskipun telah memohon maaf dan dimaafkan, luka di hati tidak akan pernah hilang.
 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄
----SemogaMembantu----
Jadikan Jawabanku Yang Terbaik-!☕
Maaf klw ad yg kurang atw ad yg slh:')
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Refita987 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 10 Feb 22