Kak Buatin Dialog Wawancara Tentang Sampah ​

Berikut ini adalah pertanyaan dari Raphael1230 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Kak Buatin Dialog Wawancara Tentang Sampah ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Anton               : Selamat siang, Pak.

Pak Somat      : Siang.

Anton               : Boleh mengganggu waktunya sedikit, Pak?

Pak Somat      : Oh, boleh... Ada apa?  

Anton               : Kami dari tim AbsTrack ingin mewawancari bapak mengenai komunitas ini.

Pak Somat      : Baik, silakan saja!

Anton               : Bagaimana bapak bisa terpikir untuk mendirikan komunitas ini?

Pak Somat      : Saya terpikir saaat melihat volume sampah di desa ini yang sangat banyak.

Anton               : Kapan komunitas ini berdiri, Pak?

Pak Somat      : Sejak tahun 2002.

Anton               : Apa yang menjadi kendala bapak saat mendirikan komunitas ini?

Pak Somat      : Kendalanya pada saat meyakinkan warga agar mau mengikuti komunitas ini.

Anton               : Bagaimana tanggapan warga saat pertama kali bapak mengajak mereka bergabung?

Pak Somat      : Ya.. Pertama kali mereka memang tidak percaya bahwa sampah dapat menjadi sumber pernghasilan yang lumayan. Walaupun seperti itu, saya terus berusaha agar dapat meyakinkan warga.

Anton               : Berapa volume sampah warga per harinya, Pak?

Pak Somat      : Kurang lebih 8 kwintal/hari.

Anton               : Bagaimana proses pengolahan sampah di komunitas ini, Pak?

Pak Somat      : Sampah rumah tangga dari warga dikumpulkan di tempat pemilahan, kemudian sampah tersebut dipilah antara sampah organin, non-organik, dan sampah yang tidak dapat dimanfaatkan lagi (B3). Sampah-sampah organik dapat diolah menjadi pupuk dengan menggunakan mesin yang ada di tempat khusus pengolahan pupuk. Dan sampah non-organik dapat diolah menjadi kerajinan tangan oleh ibu-ibu warga pedesaan di komunitas ini, kerajinannya dapat berupa tas, dompet, bingkai foto, dan lain-lain. Sedangkan untuk sampah B3, kami kirimkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terdekat.

Anton               : Berapa kg pupuk yang dapat dihasilkan dari sampah tersebut?

Pak Somat      : Sekitar 15kg dan dimasukkan ke dalam karung berukuran 1kg.

Anton               : Dan berapa harga pupuk per karungnya, Pak?

Pak Somat      : Harganya Rp50.000

Anton               : Kalau kerajinan tangannya?

Pak Somat      : Kalau kerajinan tangannya bisa menjadi Rp3.000.000 sampai Rp5.000.000, mengingat banyak sekali pesanan tas dan dompet dari luar kota.

Anton               : Penghasilan dari pengolahan sampah ini digunakan untuk apa, Pak?

Pak Somat      : Ya... semua penghasilan dari komunitas ini ditabung dalam kas dan menjadi tabungan bersama. Ketika akhir bulan, tabungan tersebut dihitung kemudian 80% dibagikan kepada anggota dan 20% lagi untuk keperluan peralatan, bahan, dan mesin.

Anton               : Apa yang menjadi harapan bapak kedepan tentang komunitas ini?

Pak Somat      : Saya berharap agar pemerintah dapat membantu untuk kemajuan komunitas ini.

Anton               : Terima kasih atas waktunya, Pak.

Pak Somat      : Sama-sama.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh nurhayatii26071997 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 01 Jul 21