Jawaban:

Pengalaman Belajar Daring

sumber ilustrasi : Buat dengan photoshop

PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Tidak pernah terlintas di pikiran saya tentang memberi pelajaran kepada siswa dengan model jarak jauh. Jangankan jarak jauh, tatap muka saja terkadang guru harus berfikir keras bagaimana supaya siswa mengerti dan paham tentang pembelajaran apalagi dengan model jarak jauh (daring). Tetapi mau tidak mau, suka tidak suka, mampu atau tidak mampu guru harus menjalani itu karena situasi dan kondisi yang mengharuskan seperti itu, ini semua terjadi karena pandemik Covid-19.

Pelaksanaan PJJ (Daring) ini sebenarnya tidak masalah apalgi kecanggihan teknologi sekarang, justru yang menjadi permasalahan adalah apakah kondisi sekolah/siswa bisa melakukan ini. Tapi kita tidak akan tau hasilnya kalau kita tidak mencobanya. Di awal PJJ saya mengumpulkan nomor HP siswa untuk membuat group WA unutk pembelajaran Daring. Nah, disinilah tantangan awal PJJ muncul. Tidak semua siswa memiliki Nomor HP, kalaupun ada nomor HP tapi bukan menggunakan HP android. Tetapi saya tetap lanjutkan dengan beberapa hanya beberapa siswa yang tergabung dalam group WA. Selebihnya, saya menyarankan untuk siswa yang tidak memiliki HP android untuk sebisa mungkin meminjam HP android orang tua ataupun keluarganya.

Pembelajaran Online pun berjalan. Selain lewat group WA saya juga membuat Google Classroom untuk lebih memudahkan lagi dalam pembelajaran Daring. Dari 100% siswa yang tergabung dalam group WA, hanya 20% siswa yang bisa bergabung dalam Google Calssroom. Siswa yang tergabung dalam ClassRoom tetap saya berikan materi, begitu juga lewat group WA. Jadi media Daring yang saya gunakan yaitu group WA dan Classroom. Kemudia saya mencoba juga menggunakan media FB dengan membuat group Daring dan hasilnya hasilnya kurang efektif di banding group WA dan Classroom.

Kemudian saya juga mencoba membuat kuis online terkait materi yang sebelumnya saya pernah berikan lewat group WA maupun Classroom dengan harapan siswa lebih tertarik lagi. Saya mengguanakan media Quizizz. Tetapi ternyata hanya 4 siswa yang bisa bergabung dan ikut kuis. Dari beberapa model daring yang telah saya gunakan, saya harus mencari cara lagi agar pembelajaran lebih efektif.

Saya mengikuti beberapa kegiatan pelatihan daring terkait dengan pembelajaran daring, dan alhamdulillah dapat ilmu baru yaitu sebelum memulia pembelajaran online seharusnya saya harus mengetahui terlebih dahulu kondisi siswa dengan melaksanakan asesment non kognitif yang bertujuan untuk mengetahui keadaan siswa sebelum memulai pembelajaran daring. Setelah saya melaksanakan asesmen non kognitif dengan memberikan beberapa pertanyaan tentang keadaan siswa selama pembelajaran daring, ternyata ada beberapa faktor yang menjadi hambatan dalam pembelajaran daring, yaitu :

jaringan seluler di tempat tinggal siswa kebanyakan tidak bagus, hanya tempat-tempat tertentu yang dapat menangkap jaringan seluler.

tidak sedikti siswa yang selama belajar dari rumah ternyata digunakan untuk membantu orang tua bekerja.

tidak sedikit orang tua siswa yang tidak perduli dengan pembelajaran daring yang dilaksanakan oleh anaknya.

kebanyakan siswa lebih senang belajar daring lewat group WA meskipun harus mencari tempat yang bagus jaringan internetnya.

Dari sinilah saya lebih memaksimalkan pembelajaran daring lewat group WA, dengan mengirim materi pembelajaran dalam bentuk file pdf, gambar, video pembelajaran, materi persentasi (PPT) maupun dalam bentuk audio (suara). Alhamdulillah meskipun tidak semua siswa bergabung dalam group WA tetapi saya menyarankan agar siswa yang tidak tergabung dalam group WA agar numpang dengan temannya yang tergabung dalam group WA untuk mempelajari materi yang saya berikan, begitupun siswa yang tergabung dalam group saya mengharapkan bantuannya untuk berbagi dengan temannya.

Penjelasan:

maaf kalo salah

jangan lupa follow : )