Jawaban:

Balas Budi

Suatu hari ada anak bernama Hadi, dia seorang pelajar yang masih bersekolah tingkat SD. Hadi suka sekali bermain, dia suka berteman dengan siapapun, dia tidak memandang penampilan seseorang. Hadi tidak peduli temannya beragama lain, berbeda ras, ataupun perbedaan status sosial.

Hadi adalah anak dari orang tua yang berkecukupan. Suatu hari pada saat sore pukul 16:00 Hadi bermain dengan anak dari pasar, Hadi bermain kelereng bersama mereka, Hadi tidak terlalu peduli dengan apa yang dibicarakan orang lain. Karena banyak yang menganggap orang pasar itu sikapnya seperti preman, intinya banyak orang yang menganggap mereka berbahaya. Meskipun begitu Hadi tetap bermain dengan mereka meskipun Hadi tau kalau mereka anak pasar dan terlihat dari penampilan mereka.

Pada saat bermain, Hadi memenagkan permainan kelereng melawan anak pasar. Hadi melihat anak pasar sudah kehabisan kelereng dan merasa kasihan, tapi karena kelereng milik Hadi sudah terlalu banyak. Hadi membagikan kelereng miliknya kepada anak pasar tersebut. Karena hari sudah petang, Hadi pulang berpamitan dan pulang kerumah. Esoknya ia tidak pernah bertemu lagi dengan anak pasar tersebut.

Beberapa bulan kemudian, bulan ramadhan tiba, Hadi setelah mengikuti sholat tarawih dia pulang kerumah sendirian melewati jalan pintas yang sepi, didepan mata Hadi melihat sekumpulan anak pasar berbaris melihat Hadi. Hadipun tetap berpikir positif dan terus jalan, akan tetapi salah satu orang dari mereka menghentikan Hadi dan hendak memalak Hadi. Akan tetapi datang lagi seseorang dari barisan anak preman menghampiri Hadi, yang ternyata anak tersebut adalah teman bermain beberapa bulan yang lalu. Dia melindungi Hadi dan berkata

"Jangan bro, ini temanku" ucap anak pasar yang melindungi Hadi

"Kukira dia orang asing" ucap anak pasar yang mencoba memalak

Hadipun tersenyum dan mengangguk kepada anak pasar yang melindunginya seakan mengucapkan terimakasih tapi melalui gestur badan. Hadipun pulang kerumah dengan selamat. Amanat dari cerita tersebut adalah jika kita di beri kebaikan atau ditolong orang, kita harus membalasnya dengan kebaikan pula, agar kebaikan tersebut terus berlanjut dan tiada hentinya. Memberi sesuatu yang kecil, tanpa kita sadari itu dapat bermakna lebih pada orang yang kita beri.