Jawaban:

Pendidikan dan Kebudayaan di Indonesia

Pada tahun 1977, WS Rendra lewat puisinya, "Sajak Anak Muda" mengkritik tentang dunia pendidikan Indonesia. Melalui puisinya, Rendra beranggapan bahwa pendidikan di Indonesia tak ubahnya hanya mengisi otak para peserta didik dengan pengetahun dan bukan ilmu kehidupan. Siswa menghabiskan waktu mereka untuk belajar ilmu yang sebatas teori dan tanpa penerapan di dunia nyata. Dunia pendidikan pun dianggap tidak memedulikan ilmu-ilmu sebenarnya yang dibutuhkan di dunia yang sebenarnya seperti moral, cara bersosialisasi, menghormati, tenggang rasa, keadilan, hukum, dan kebijaksanaan. Para siswa pun dididik seolah-olah setelah selesai dari dunia pendidikan, satu-satunya tempat mereka untuk hidup adalah dunia industri.

Kini lebih dari 40 tahun berselang sejak Rendra mendeklamasikan puisinya tersebut, namun hampir tidak ada perubahan yang berarti. Otak para siswa masih dijejali dengan beragam ilmu yang belum tentu mereka perlukan. Pendidikan moral dan nilai-nilai kehidupan pun semakin ditanggalkan, seolah-olah kurang berarti dari kumpulan nilai yang memusingkan kepala. Akibatnya, tak sedikit dari para lulusan sekolah dan perguruan tinggi yang bingung harus berbuat apa selepas mereka lulus nantinya.