buatlah sebuah teks singkat akademik kemudian rubahlah menjadi teks non

Berikut ini adalah pertanyaan dari kakakaksksshsjsj124 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

buatlah sebuah teks singkat akademik kemudian rubahlah menjadi teks non akademik mohon dibantu yakak terima kasih

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Jawaban:Dunia akademik adalah dunia di mana ilmu pengetahuan menempati posisi sentral dan sekaligus tujuan tertinggi. Akademisi dan segala pirantinya harus tunduk pada mekanisme akademik. Demikian halnya, output dunia akademik juga harus menempatkan ilmu pengetahuan pada posisi terhormat. Salah satu output yang paling lazim berwujud tulisan yang biasa dikenal sebagai karya tulis ilmiah.

Lantaran fungsinya yang melayani ilmu pengetahuan, karya tulis ilmiah lazim dipahami sebagai karya tulis tentang ilmu pengetahuan, disusun menurut metode ilmiah, dan ditulis dalam bahasa ilmiah. Selain menjadi media perekaman, pendokumentasian, dan penyebaran ilmu pengetahuan, karya tulis ilmiah juga berfungsi menjaga tradisi akademis. Karya tulis ilmiah juga dituntut bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sebab itulah, makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian harus ditulis dengan mengacu pada metode ilmiah dan bahasa ilmiah.

Metode ilmiah dalam karya tulis ilmiah terkait dengan alur berfikir, alur penelitian, dan alur ilmu pengetahuan. Karya tulis ilmiah juga harus menggunakan bahasa ilmiah. Yang dimaksud bahasa ilmiah adalah bahasa yang lugas, tegas, tidak ambigu, efektif, tidak bertabur bunga-bunga kata, tidak sebisa mungkin hanya memunculkan satu alternatif pemaknaan. Ini adalah prosedur standar yang harus ditaati setiap tulisan jika ingin disebut ilmiah.

Format yang ketat semacam ini pada mulanya dihadirkan sebagai upaya agar kadar akademik tetap terjaga dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Namun pada perkembangan selanjutnya, format tulisan yang ketat justru menciptakan tembok yang menjulang tinggi. Tembok ini menutup akses masyarakat awam untuk mencerap informasi dari naskah akademik. Di samping karena memang naskah akademik biasanya tidak diproduksi secara massal, bahasa yang terlalu formal akademis membuat pembaca awam enggan mengaksesnya.

Padahal jika kita merujuk tri dharma perguruan tinggi, pengabdian kepada masyarakat menempati posisi penting. Pengabdian ini tidak hanya dalam wujud program yang secara langsung bersentuhan dengan pemberdayaan masyarakat. Kajian ilmiah seharusnya mendapatkan tempat untuk menjadi bagian dari pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. Ilmu pengetahuan sudah seharusnya mengabdi kepada kemaslahatan masyarakat. Ia tidak boleh berjarak dari masyarakat.

Oleh sebab itulah, penting bagi akademisi untuk mampu berbicara kepada masyarakat menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat luas. Hal ini memang tidak mudah karena menuntut kesabaran dan kecerdasan ganda. Kesabaran dan kecerdasan dalam memahami persoalan yang rumit, serta kesabaran dan kecerdasan untuk menyampaikan hal rumit menjadi simpel dan mudah dipahami, namun tanpa meninggalkan kompleksitas problem dan tanpa berpretensi menggampangkan persoalan.

Dalam rangka menyelesaikan problem ini, setidaknya terdapat dua hal yang bisa dilakukan seorang akademisi. Pertama, menulis ulang kajiannya yang sangat akademis menjadi buku menggunakan bahasa dan format populer sehingga mudah diakses. Kedua, menuliskan ulang pemikiran mereka ke dalam artikel populer lalu disebarkan melalui media massa. Atau yang ketiga, mengkonversi naskah-naskah akademik menjadi buku yang lebih populer.

Cara yang pertama membutuhkan energi ekstra lantaran seorang akademisi membuat dua karya yang berbeda. Strategi kedua lebih simpel tetapi berpotensi menyederhanakan masalah sehingga bisa jadi poin pentingnya menjadi hilang. Adapun strategi yang ketiga adalah strategi yang paling mungkin untuk dieksekusi. Yang perlu dilakukan hanyalah mengubah format dan bahasa lalu menyebarkannya.

Meski demikian, strategi yang terakhir ini juga tidak luput dari problem. Seorang akademisi akan merasa tidak mendapatkan hal baru. Bagi akademisi yang memiliki kesibukan tingkat tinggi, ia akan menghabiskan waktu untuk mengulang pekerjaan yang dulu pernah ia lakukan. Di tambah pula, melakukan hal yang sama untuk kali kedua terkadang membuat jemu. Jika tidak memiliki motivasi yang kuat, seringkali proses ini berhenti di tengah jalan.

Maka alternatif yang paling memungkinkan adalah menyerahkan pekerjaan konversi ini kepada mereka yang biasa menanganinya. Lintang Publishing Service sejauh ini sudah menyelesaikan belasan format ulang dari tesis, skripsi, dan disertasi sehingga menjadi buku yang bisa diakses secara umum. Yang kami lakukan adalah memformat ulang naskah akademik tersebut sesuai standar buku, kemudian menyelaraskan bahasanya menjadi lebih lentur dan nikmat dikonsumsi bahkan oleh kalangan awam.

 di ringkas aja gan

Penjelasan:maaf klo kepanjangan moga membantu

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh trisnadewi1221 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 25 Jan 22