judul:Menghindari KebodohanAlkisah,ada seorang murid baru yang diperintah oleh gurunya untuk

Berikut ini adalah pertanyaan dari louisbetran901 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Judul:Menghindari KebodohanAlkisah,ada seorang murid baru yang diperintah oleh gurunya untuk mengambil air di dekat sebuah sumur yang terletak di belakang perguruan. Si murid pun begegas menuju ke belakang untuk melaksanakan tugas yang diperintahkan.Tanpa pikir panjang atau mempelajari situasi di sekitar sana, pikiran dan langkah kakinya langsung tertuju Pada sumur dan ember untuk menimba air.
“ Aha... itu dia ember kosong dan talinya,”serunya. Dengan gembira ,dia pun mulai memegang tali dan mengayunkan ember ke dalam sumur. Tetapi sampai tali yang dipengang di tangan hampir tiba di ujung, diraskan embernya tetap kosong, tidak juga menyemtuhnya air yang ada di dalam sumur. Maka dia melakukan usaha lebih keras.
Tubuhnya ikut dilengkungkan ke bawah seraya matanya menatap nanar berusah menembus kegelapan sumur sambil tanganya sibuk mengayun-ayunkan ember. Tetapi tetap saja tidak ada apa pun yang tersentuh ember di bawah sana. Panas yang terik dan usaha sepenuh hati yang dilakukuan berkali-kali membuat keringatnya mengujur deras membahasi bajunya.
Murid Itu pun mulai merasa lelah dan jengkel. Usahanya berkali –kali dan keinginannya untuk tidak menyerah tetapi tidak mebawa hasil seperti yang diharapkan, membuat emosinya memuncak.
Dari kejauhan, sang guru menyaksikan dan jengkel. Usahanya berkali-kali dan keinginannya untuk tidak menyerah tetapi tidak membawa hasil seperti yng diharapkan,membuatnya emosinya semakin memuncak.
Dari kejauhan,sang guru menyaksikan ulah si murid. Dengan senyum dan sabarnya dihamiri si murid. Melihat kedatangan gurunya, si murid segera berkata lantang, “ Guru saya sudah menimba air tetapi sumur itu sudah kering. Jika sumur ini tidak berair, mengapa guru memerintahkan mengambil air?”
Guru membalik bertanya , “ Berapa kali kamu menimba?”
Si murid menjawab dengan emosi , “ Sudah berkali-kali . Lihat saja bajuku sampai basah kuyup begini!”
Sang guru berkata lagi,” Kalau kamu merasa sumur itu kosong ,mengapa harus terus menimba? Kamu marah, ya? Kemarahanmu sampai menutup kesabaran dan akal sehatmu ya ?”
“ Lihat ke samping sumur itu, disana ada keran air. Tinggal dibuka kranya, air pun mengalir. Guru menyuruh mengambila air dekat sumur, bukan menimba sumur, bukan menimba sumur!”
Seketika wajah si murid merah padam. Dia merasa malu sekaligus merasa begitu bodoh karena telah membuang energi dan kemarahan tidak apda tempatnya.

Orientasi...?
Perumitan peristiwa...?
Komplikasi...?
Resolusi..?
Koda...?

tolong bantu dong ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Orientasi

Alkisah,ada seorang murid baru yang diperintah oleh gurunya untuk mengambil air di dekat sebuah sumur yang terletak di belakang perguruan. Si murid pun begegas menuju ke belakang untuk melaksanakan tugas yang diperintahkan.Tanpa pikir panjang atau mempelajari situasi di sekitar sana, pikiran dan langkah kakinya langsung tertuju Pada sumur dan ember untuk menimba air.

Perumitan peristiwa

“ Aha... itu dia ember kosong dan talinya,”serunya. Dengan gembira ,dia pun mulai memegang tali dan mengayunkan ember ke dalam sumur. Tetapi sampai tali yang dipengang di tangan hampir tiba di ujung, diraskan embernya tetap kosong, tidak juga menyemtuhnya air yang ada di dalam sumur. Maka dia melakukan usaha lebih keras.

Tubuhnya ikut dilengkungkan ke bawah seraya matanya menatap nanar berusah menembus kegelapan sumur sambil tanganya sibuk mengayun-ayunkan ember. Tetapi tetap saja tidak ada apa pun yang tersentuh ember di bawah sana.

Komplikasi

Panas yang terik dan usaha sepenuh hati yang dilakukuan berkali-kali membuat keringatnya mengujur deras membahasi bajunya.

Murid Itu pun mulai merasa lelah dan jengkel. Usahanya berkali –kali dan keinginannya untuk tidak menyerah tetapi tidak mebawa hasil seperti yang diharapkan, membuat emosinya memuncak.

Dari kejauhan, sang guru menyaksikan dan jengkel. Usahanya berkali-kali dan keinginannya untuk tidak menyerah tetapi tidak membawa hasil seperti yng diharapkan,membuatnya emosinya semakin memuncak.

Dari kejauhan,sang guru menyaksikan ulah si murid. Dengan senyum dan sabarnya dihamiri si murid. Melihat kedatangan gurunya, si murid segera berkata lantang, “

Resolusi

Dari kejauhan,sang guru menyaksikan ulah si murid. Dengan senyum dan sabarnya dihamiri si murid. Melihat kedatangan gurunya, si murid segera berkata lantang, “ Guru saya sudah menimba air tetapi sumur itu sudah kering. Jika sumur ini tidak berair, mengapa guru memerintahkan mengambil air?”

Guru membalik bertanya , “ Berapa kali kamu menimba?”

Si murid menjawab dengan emosi , “ Sudah berkali-kali . Lihat saja bajuku sampai basah kuyup begini!”

Sang guru berkata lagi,” Kalau kamu merasa sumur itu kosong ,mengapa harus terus menimba? Kamu marah, ya? Kemarahanmu sampai menutup kesabaran dan akal sehatmu ya ?”

“ Lihat ke samping sumur itu, disana ada keran air. Tinggal dibuka kranya, air pun mengalir. Guru menyuruh mengambila air dekat sumur, bukan menimba sumur, bukan menimba sumur!”

Koda

Seketika wajah si murid merah padam. Dia merasa malu sekaligus merasa begitu bodoh karena telah membuang energi dan kemarahan tidak apda tempatnya.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh chitoseajibana dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 09 May 22