[...] ???Satu hal yang kutahu, setelah membaca seri cerita petualangan terbaru Saka, kami tidur. Beberapa waktu kemudian, kami terbangun. Kami berdua tidak tahu sedang ada di mana. Hutan ini sangat menyeramkan. Adiku sampai menangis karena takut. "Tenang, Dik. Kakak tidak akan meninggalkanmu. Kita harus tetap bersama" kataku sambil memeluk erat tubuh Zia. Aku menggenggam tangannya. Kami terus berjalan perlahan. siapa tahu ada penghuni lain di hutan ini. Tentu saja yang bukan binatang ataumahkluk gaib.??? ?Di kejauhan terlihat seperti atap rumah. Kami pun segera mendatangi rumah itu handak meminta bantuan atau jika diperbolehkan, menginap juga. Kami semakin cepat berjalan. Rumah itu terlihat aneh. Atapnya memang berbentuk prisma, tapi badan rumah itu aneh. Rumah itu berbentuk sepatu bot. Bukan rumah itu memang sepatu bot.??? ?Tunggu, rumah sepatu bot? Aku merasa tidak asing dengan rumah ini. Aku pernah melihatnya sebelumnya. "kak ini rumah Sakalatar tempat terjadinya cerita fantasi tersebut adalah​