apa kamu memiliki pengalaman pribadi yang terkait dengan cerita fiksi

Berikut ini adalah pertanyaan dari fastabiqulchaerat180 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Apa kamu memiliki pengalaman pribadi yang terkait dengan cerita fiksi payung batik ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Nina, bawa payungmu!” teriak Ibu.

Tapi Nina tidak menggubris, ia bergegas berjalan pura-pura tidak mendengar.

“Lebih baik kehujanan daripada memakai payung kuno itu,” pikir Nina.

Benar saja, sepulang sekolah hujan turun dengan deras. Nina memandang teman-temannya yang membuka payung mereka.

Ah, Amelia memakai payung pink bergambar barbie. Febi memakai payung kuning bergambar pooh. Nina menunduk sedih.

“Nin, tidak bawa payung?” tanya Amelia.

“I.. iya lupa,” kata Nina terbata.

Akhirnya Nina pulang hujan-hujanan. Bajunya basah kuyup.

“Ibu bilang apa. Musim hujan begini jangan lupa membawa payung,” gerutu Ibu.

Nina hanya terdiam. Badannya menggigil tapi ia tidak menyesal sama sekali.

“Terserah kamu pilih mau warna apa,” tunjuk Ibu pada deretan payung-payung.

Nina menatap payung-payung bermotif batik itu. Ah, semua sama… kuno! Tak ada yang bergambar barbie dan pooh. Bahkan warnanya juga tidak ada yang pink atau kuning. Semuanya berwarna ngejreng merah, biru, atau hijau menyala.

Ayah Nina memang pengrajin payung batik. Biasanya payung tersebut dijadikan hiasan atau cenderamata. Jadi ketika Nina merengek minta dibelikan payung, tentu saja akan ditolak.

“Untuk apa beli payung. Ayahmumu kan pembuat payung?” tanya Ibunya heran.

Esoknya, Ibu kembali menyuruh Nina membawa payung.

“Pokoknya payung ini harus kamu bawa. Ibu tidak mau melihatmu kehujanan lagi!” katanya tegas.

Nina meringis. Diam-diam, ia masukkan payung itu ke dalam kresek hitam. Semoga tidak ada yang melihat.

Ketika pulang sekolah, Nina memilih pulang belakangan.

“Ayo, pulang,” ajak Amelia.

“Sebentar ada perlu dulu,” elak Nina.

Setelah semua teman-temannya pulang, barulah ia membuka payungnya perlahan.

“Mhh.. malu jika ketahuan pakai payung begini,” gumam Nina.

Namun, baru juga melangkah…

“Nin.. Nina… tunggu!” tiba-tiba terdengar suara memanggil.

Nina menoleh, ternyata Ibu guru memanggilnya.

“Kamu dapat darimana payung ini?” tanya Ibu guru antusias.

Nina terkesiap dan wajahnya memerah karena malu, “Ada di ru.. rumah, Bu.”

“Ibu mencari payung seperti ini sampai keliling pasar, belum nemu juga,” kata Ibu guru.

Perlahan wajah Nina merona, ternyata Ibu guru bukan hendak mempermalukannya.

“Oh, Ayah saya membuat payung begini,” kata Nina.

Ibu guru tampak gembira, “Ayo antar Ibu ke rumahmu. Ibu akan pesan banyak.”

“Memangnya untuk apa?” tanya Nina heran.

“Untuk pentas tari. Payung ini akan menjadi hiasan yang indah. Apalagi jika dipakai

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh dm636420 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 19 Jul 22