buatlah naskah drama tentang keedulian minimal 5 menit untuk 3

Berikut ini adalah pertanyaan dari agus017jyjsus pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Buatlah naskah drama tentang keedulian minimal 5 menit untuk 3 orang​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

JUDUL : KEPEDULIAN TERHADAP KONDISI SEORANG SAHABAT

LATAR TEMPAT : SEKOLAH , RUMAH MAYA

LATAR WAKTU : PAGI, SIANG, SORE

AMANAT : PENTINGNYA MEMILIKI KEPEDULIAN TINGGI TERHADAP SESAMA SAHABAT, TERMASUK KETIKA SAHABAT KITA SEDANG SAKIT

Ratna : “Apa kalain setuju kalau kita berkunjung ke rumahnya Maya besok sore?”

Lusi : “Aku setuju, sepertinya besok aku tidak ada acara apa-apa.”

Ratna : “Bagaimana dengan kalian, apa kalian setuju juga?”

(Dari enam orang bersahabat, hanya Silvi dan Rara yang bersikap aneh.)

Galih : “Iya, aku setuju aja. Sebaiknya kita memang berkunjung ke rumah maya besok saja, tidak usah ditunda-tunda.”

Gilang : “Oke, aku akan siap-siap besok sore.”

Ratna : “Kalau kamu bagaimana, Silvi? kamu juga ada waktu kan besok sore?”

(Silvi tidak bisa berjanji akan ikut Ratna dan teman-teman lainnya kerumahnya Maya.)

Silvi : “Aku belum tahu, lihat besok ya.”

Rara : “Aku tidak ikut, kalian saja yang pergi kesana.”

(Ratna pun bertanya, kenapa Silvi dan Rara tidak mau menjenguk Maya.)

Ratna : “Kenapa kamu tidak ikut? kamu tidak merasa bersalah sudah tahu ada teman yang sakit kamu malah tidak menjenguknya?”

Galih : “Iya, benar kata Ratna itu. Teman kita kan sakit, kenapa kita tidak menjenguk?”

Silvi : “Namanya juga manusia, pasti ada waktu dimana dia akan mengalami sakit. Aku juga sama seperti Maya dan orang lain pada umumnya.”

Ratna : “Iya, tapi kita kan teman. Kalau ada diantara kita yang sedang sakit, maka kita wajib menjenguknya.”

(Silvi dan Rara terus bersikap seperti orang asing, dan bukan seorang sahabat.)

Rara : “Ya tapi kalau tidak ada waktu kan tidak wajib juga.”

Lusi : “Waktu itu kita yang menentukan. Kalau kalian menganggap Maya itu penting, pastinya kamu punya waktu luang.”

Rara : “Kamu ngomong aja gampang!”

Silvi : “Iya, kalau ngomong saja mudah.”

(Ratna pun semakin bingung dengan kedua temannya itu.)

Ratna : “Maksud kalian bagaimana? ngomong saja mudah bagaimana? ini kan cuma niatan untuk menjenguk seorang sahabat yang sedang sakit, apa iya kalian tidak punya waktu luang sedikitpun?”

(Lusi mencoba ikut menyadarkan Rara dan Silvi tanggung jawab seorang sahabat.)

Lusi : “Iya, benar itu. Mana mungkin waktu sebentar untuk menjenguk sahabat saja tidak ada.”

Rara : “Hemmm.... aku belum bisa ngasih jawaban.”

Ratna : “Kalau kamu, Sil?”

Silvi : “Aku malas. “

(Ratna semakin tidak mengerti dengan sikap aneh Silvi.)

Ratna : “Malas? bisa-biasanya kamu bilang malas? kamu tidak merasa punya teman ya?”

Silvi : “Ya merasa, tapi kan bukan berarti aku harus melakukan apa saja demi dia.”

Ratna : “Melakukan apa? kita kan cuma harus menjenguk dia dirumahnya karena saat ini dia sedang sakit. Itu saja.”

Silvi : “Ya, tapi aku kan lagi malas. Kenapa harus memaksakan diri kalau sedang malas.”

Lusi : “Kalian harusnya tahu apa arti persahabatan itu. Jika ada salah satu diantara kita yang sedang mengalami kesedihan ataupun sakit, maka kita harus menjadi obat baginya, dan bukannya bersikap seperti orang asing.”

Rara dan Silvi terdiam... Kemudian, Gilang berhasil menyadarkan Rara dan Silvi.)

Gilang : “Tahukah kalian, apa yang membedakan kita dengan makhluk lain? apakah bentuk fisiknya saja atau sifatnya?”

(Rara dan Silvi meraba-raba dalam hati apa yang dimaksud oleh Gilang. Kemudian mereka menjawab.)

Rara : “Sifatnya yang membedakan.”

Gilang : “Kalau menurut kamu, Sil?”

Silvi : “Iya, sudah pasti sifatnya.”

Gilang : “Kalau kalian sudah tahu, bahwa yang membedakan manusia dengan makhluk lain itu adalah sifatnya, maka seharusnya kalian paham bahwa manusia dalam hal ini seorang sahabat itu harus memiliki rasa sosial kepada sahabat kita yang sedang sakit.”

(Rara dan Silvi terdiam.. kemudian mereka sadar diri.)

Rara : “Iya, benar kata kamu, lang.”

Silvi : “Iya juga ya.. Maya itu kan sahabatku, jadi aku harus menjenguknya karena dia sedang sakit. Siapa tahu dengan kedatanganku keadaan dia bisa membaik.”

(Ratna terlihat senang sekali dengan sikap Rara dan Silvi yang akhirnya sadar diri.)

Ratna : “Seperti itu baru sahabat sejati namanya.”

Gilang : “Oke, sampai ketemu besok dirumah Maya. Semoga keadaan Maya akan semakin baik dengan kedatangan kita besok.”

Semua : “Okay, semoga saja.”

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh nurkusaini92 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 08 Aug 22