Gadis dengan tas abu-abu itu sedang serius menatap buku pelajaraannya,

Berikut ini adalah pertanyaan dari pisangbasi45 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Gadis dengan tas abu-abu itu sedang serius menatap buku pelajaraannya, ia sedang disibukkan dengan persiapan ujian hari ini. Ketika ia tengah fokus dengan bacaannya. "Dorrr" tiga temannya yang baru datang berusaha mengejutkannya. Dia hanya menengok sekilas dan kembali melanjutkan bacaannya. "Kalian udah belajar?" tanyanya pada teman-temannya yang telah duduk membundar dengannya. "Udah dong" jawab mereka serempak Gadis tas abu-abu itu tersenyum "Hmm, mau review bareng?" "Skuy lah" setuju mereka Merekapun bergantian memberi pertanyaan dan jawaban yang kemungkinan berkaitan dengan jawaban soal-soal ujian yang akan mereka hadapi. 1. Cerpen di atas menggunakan sudut pandang orang ketiga, konversikanlah cerpen tersebut menjadi sudut pandang orang pertama!​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

PenjelasGadis dengan tas abu-abu itu sedang serius menatap buku pelajaraannya, ia sedang disibukkan dengan persiapan ujian hari ini. Ketika ia tengah fokus dengan bacaannya.

“Dorrr” tiga temannya yang baru datang berusaha mengejutkannya.

Dia hanya menengok sekilas dan kembali melanjutkan bacaannya.

“Kalian udah belajar?” tanyanya pada teman-temannya yang telah duduk membundar dengannya.

“Udah dong” jawab mereka serempak

Gadis tas abu-abu itu tersenyum “Hmm, mau review bareng?”

“Skuy lah” setuju mereka

Merekapun bergantian memberi pertanyaan dan jawaban yang kemungkinan berkaitan dengan jawaban soal-soal ujian yang akan mereka hadapi.

Bell sekolah berbunyi, seluruh siswa-siswi menuju kelas dan tempat duduk mereka masing-masing,

“Caiyoo” kata yang badannya paling tinggi di antara mereka, memberi semangat pada teman-temannya. Teman-temannya membalas dengan senyuman sebagai bentuk respon bahwa mereka siap.

Ujian hari ini sudah berhasil mereka lalui, tinggal menunggu skor yang mereka dapat pada tiap mata pelajaran. Sistem ujian mereka memang seperti itu, skor ujian disetiap harinya akan dibagikan sebagai bahan koreksi siswa dan motivasi agar lebih bersemangat pada hari berikutnya.

Ketika skor sudah dibagikan dan telah mereka baca secara keseluruhan, empat sekawan yang sekarang duduk di bawah pohon rambutan itu saling pandang.

“Skor gengnya belalang kok tinggi banget ya?” Tanya gadis berhoodie biru dengan tulisan Los Angels.

“Iya ya, padahal kan mereka nggak terlalu belajar kan, di story Wa sama Ig mereka kayaknya jalan-jalan mulu dan di grup juga asik banget. Terus tadi pun pas kita review pelajaran di kelas mereka sibuk sama akun sosmed dan game online mereka” Jawab gadis berkacamata.

“Hmm” gadis tas abu-abu mengalihkan perhatian teman-temannya.

“Gimana Naf?” Tanya gadis jangkung

“Mereka curang” ada jeda sebelum gadis tas abu-abu melanjutkan bicaranya “Coba kalian lihat grup kelas yang nggak ada gurunya, mereka ngirim materi yang diujikan hari ini di jam masuk dan kalian sadar nggak mereka lebih milih pakai android mereka buat ujian ketimbang komputer milik sekolah”

“Layar belah?” Tanya gadis berhoodie

“Tepat” benarkan gadis tas abu-abu

“Terus kita harus gimana, ikut cara mereka atau tetep pakai cara kita?” Tanya gadis berkacamata.

“Kita tetap pakai cara yang bener, tapi metodenya kita rubah”

“Aku setuju” kata gadis berhoodie “Teknologi emang digunain untuk mempermudah pekerjaan manusia, tapi bukan berarti digunain buat hal yang salah seperti mencontek. Lagi pula kalau kita pakai cara seperti itu, yang pinter bukan kita tapi teknologinya. Sedangkan kita diciptakan oleh Tuhan, teknologi diciptakan oleh manusia. Masa iya pinteran teknologinya dari pada semakhluk penciptanya”

Gadis tas abu-abu tersenyum sambil menatap teman-temannya satu per satu

“Oke, kita ngikut metode kamu Naf”

Keesokan harinya

“Gimana?” Tanya gadis tas abu-abu pada teman-temannya

“Mantep sii, metode Nafi emang best lah” jawab si jangkung dengan raut bahagia

“Iya, meskipun ada beberapa soal yang masih perlu pemikiran ekstra tapi aku akuin metode Nafi emang keren” sambung gadis kacamata tak kalah bahagia

Gadis yang dipanggil Nafi tersenyum “Alhamdulillah, berarti tinggal nunggu hasilnya aja lagi”

“Iya, eh btw si Hia mana” Tanya gadis kacamata

“Ke kantin beli minum”

“Ooooo”

“Woy, skor udah diupload” kedatangan gadis berhoodie membuyarkan ketenangan teman-temannya.

“Bukaa Bii” suruh gadis jangkung pada gadis kacamata di sampingnya.

“Sabar wahai kawan” dengan gerakan lambat gadis kacamata membuka skor mereka “Bismillahirrahmannirrahim”

Tekk

“Gimana Bii” Tanya gadis jangkung tidak sabaran

Gadis kacamata menatap teman-temannya yang menunggu penuh harap, melipat bibirnya kedalam dengan mata sendu.

Gelengan kepalanya disambut helaan napas kecewa

Gadis tas abu-abu hanya bisa terdiam menatap langit biru yang mulai berawan, kali ini ia kalah. Kalah oleh curangnya teknologi dan para pemalas yang ingin mendapat skor tinggi.

Cerpen Karangan: Ayu Devi

Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 5 Februari 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com

Cerpen Lose Honesty merupakan cerita pendek karangan Ayu Devi, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

Share ke Facebook Twitter Google+an:

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh nadiahumairoh2006 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 15 Aug 22