Berikut ini adalah pertanyaan dari raihanfarel914 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
OrientasiPada masa dahulu ada seorang anak laki-laki. Dia cerdas, berbakat, dan tampan. Sayangnya, dia sangat egoistis dan mudah marah, tidak ada yang mau menjadi temannya. Sering dia marah-marah dan mengumbar kata-kata yang menyakitkan kepada orang-orang di sekitarnya.
Perumitan peristiwa
Orang tua anak itu sangat cemas dengan temperamen anaknya. Mereka berpikir apa yang harus mereka lakukan. Suatu hari ayahnya mendapat suatu ide. Dia memanggil anaknya dan memberi palu dan sekantong paku kepada anaknya. Sang ayah berkata, "Setiap kamu mau marah, ambil paku dan tancapkan ke pagar tua depan rumah kita sekeras mungkin."
Komplikasi
Pagar kayu itu ternyata sangat keras. Palu yang digunakan cukup berat. Karena anak laki-laki itubegitu beringas, pada hari pertama saja dia sudah menancapkan 37 paku.
Hari demi hari, minggu demi minggu, jumlah paku yang ditancapkan semakin lama semakin berkurang.Setelah beberapa waktu, anak itu mulai paham bahwa menahan amarah itu lebih mudah daripada menancapkan paku ke pagar.
Suatu hari anak itu tidak lagi memerlukan palu dan paku. Dia telah belajar menahan amarah dengan baik. Lalu dia datang ke ayahnya dan bercerita tentang keber nnya menahan amarah. "Sekarang setiap saat, jika mampu menahan amarah dalam sehari, cabut paku yang sudah tertancap di pagar".
Resolusi
Sekian waktu berlalu. Akhirnya sang anak bangga setelah semua paku tercabut hilang semuanya. Saat dia datang ke ayahnya dan menceritakan semuanya, dia menawarkan untuk merapikan dan merawat pagar. "Kamu sudah berhasil, Nak, tetapi coba perhatikan lubang bekas paku itu. Pagar itu tidak akan bisa menjadi seperti semula, sudah cacat.
Koda
Hal yang sama terjadi saat kamu menyakiti orang dengan ucapanmu. Kata-kata meninggalkan bekas luka di hati sama halnya lubang bekas paku di pagar. Ingat, kita harus memperlakukan setiap orang dengan sayang dan hormat, sebab meskipun telah memohon maaf dan dimaafkan, luka di hati tidak akan pernah hilang.
Perumitan peristiwa
Orang tua anak itu sangat cemas dengan temperamen anaknya. Mereka berpikir apa yang harus mereka lakukan. Suatu hari ayahnya mendapat suatu ide. Dia memanggil anaknya dan memberi palu dan sekantong paku kepada anaknya. Sang ayah berkata, "Setiap kamu mau marah, ambil paku dan tancapkan ke pagar tua depan rumah kita sekeras mungkin."
Komplikasi
Pagar kayu itu ternyata sangat keras. Palu yang digunakan cukup berat. Karena anak laki-laki itubegitu beringas, pada hari pertama saja dia sudah menancapkan 37 paku.
Hari demi hari, minggu demi minggu, jumlah paku yang ditancapkan semakin lama semakin berkurang.Setelah beberapa waktu, anak itu mulai paham bahwa menahan amarah itu lebih mudah daripada menancapkan paku ke pagar.
Suatu hari anak itu tidak lagi memerlukan palu dan paku. Dia telah belajar menahan amarah dengan baik. Lalu dia datang ke ayahnya dan bercerita tentang keber nnya menahan amarah. "Sekarang setiap saat, jika mampu menahan amarah dalam sehari, cabut paku yang sudah tertancap di pagar".
Resolusi
Sekian waktu berlalu. Akhirnya sang anak bangga setelah semua paku tercabut hilang semuanya. Saat dia datang ke ayahnya dan menceritakan semuanya, dia menawarkan untuk merapikan dan merawat pagar. "Kamu sudah berhasil, Nak, tetapi coba perhatikan lubang bekas paku itu. Pagar itu tidak akan bisa menjadi seperti semula, sudah cacat.
Koda
Hal yang sama terjadi saat kamu menyakiti orang dengan ucapanmu. Kata-kata meninggalkan bekas luka di hati sama halnya lubang bekas paku di pagar. Ingat, kita harus memperlakukan setiap orang dengan sayang dan hormat, sebab meskipun telah memohon maaf dan dimaafkan, luka di hati tidak akan pernah hilang.
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
mendengarkan dan memperhatikan
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh fabikafabi5 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 26 May 22