Jawaban:

1. raja, permaisyuri dan putri

2. Raja melalukan pertapaan di gunung, goa, hutan, luweng dan air terjun.

Pembahasan

Bertapa adalah sebuah tindakan mengasingkan diri dari keramaian dunia dengan menahan hawa nafsu (makan, minum, tidur, birahi) untuk mencari ketenangan batin.

Berbagai cara menjalankan tapa adalah :

Tapa ngalong, yaitu dengan cara bergantung terbalik dengan kedua kaki diikat pada dahan sebuah pohon.

Tapa nguwat, yaitu bersemedi disamping makam nenek moyang/orang keramat untuk suatu jangka waktu tertentu.

Tapa bisu, yaitu dengan menahan diri untuk tidak berbicara

Tapa bolot, yaitu dilakukan dengan tidak membersihkan diri selama jangka waktu tertentu

Tapa ngidang, yaitu dilakukan dengan jalan menyendiri sendiri ke dalam hutan

Tapa ngramban, yaitu dilakukan dengan merendam diri di tengah sungai selama beberapa waktu yang sudah ditentukan

Tapa ngeli, yaitu cara bersemedi dengan membiarkan diri dihanyutkan oleh arus air di atas sebuah rakit.

Tapa tilem, yaitu bersemedi dengan cara tidur untuk suatu jangka waktu tertentu tanpa makan.

Tapa mulih, yaitu dilakukan dengan hanya makan nasi saja, tanpa lauk pauk.

Tapa mangan, yaitu dilakukan dengan tidak tidur, tetapi boleh makan

Pelajari lebih lanjut

Materi tentang pengertian pertapaan : yomemimo.com/tugas/5111159

Detil Jawaban

Kelas : V (SD)

Mapel : Ilmu sosial

Bab : Mengenal peninggalan sejarah masa Hindu, Budha dan islam

Kode : 5.10.1

Kata Kunci : Peratapaan, tapa

3. Raja dan Permaisuri menyiapkan hadiah kalung dari untaian permata berwarna-warni untuk ulang tahun putrinya.

4. Permaisuri bersedih dan mengangis karena ada hal yang menyusahkan hatinya. Hal ini membuat hatinya gelisah dan ia mengungkapkannya dengan bersedih dan menangis.

5. Sifat puteri pada cerita tersebut adalah tidak menghargai pemberian orang lain, tidak sopan, dan kasar. Sifat-sifat tersebut tampak ketika Putri tidak menyukai kalung hadiah dari Raja dan Permaisuri.

Penjelasan:

semoga membantu