Berikut ini adalah pertanyaan dari arelitamarliani pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
1Apakah yang dimaksud dengan lagu wajib? Sebutkan ciri- ciri dari lagu wajib!2. Bagaimanakah tempo lagu “Indonesia Raya”? Jelaskan!
3. Apa yang di maksud dengan budaya?
sebutkan macam- macam wujud dari budaya! Sistem Tanam Paksa (Bacaan Teks No 5-6) Pemerintah Kolonial BelandaPada masa kepemimpinan Johanes Van Den Bosch, Belanda memperkenalkan sistem tanam paksa. Sistem tanam paksa pertama kali diperkenalkan di Jawa dan dikembangkan di daerah-daerah lain di luar Jawa. Di Sumatra Barat, sistem tanam paksa dimulai sejak tahun 1847. Saat itu, penduduk yang telah lama menanam kopi secara bebas dipaksa menanam kopi untuk diserahkan kepada pemerintah kolonial. Sistem yang hampir sama juga dilaksanakan di tempat lain seperti Minahasa, Lampung, dan Palembang. Kopi merupakan tanaman utama di Sumatra Barat dan Minahasa. Adapun lada merupakan tanaman utama di Lampungdan Palembang. Di Minahasa, kebijakan yang sama kemudian juga berlaku pada tanaman kelapa. Pelaksanaan tanam paksa banyak terjadi penyimpangan, di antaranya sebagai berikut. Jatah tanah untuk tanaman ekspor melebihi seperlima tanah garapanapalagi jika tanahnya subur. Rakyat lebih banyak mencurahkan perhatian, tenaga, dan waktunya untuk tanaman ekspor sehingga banyak yang tidak sempat mengerjakan sawah dan ladang sendiri. Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi 1/5 tahun. Waktu pelaksanaan tanam paksa ternyata melebihi waktu tanam padi (tiga bulan) sebab tanaman-tanaman perkebunan memerlukan perawatan terus-menerus. Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayarkan kembali kepada rakyat ternyata tidak dikembalikan kepada rakyat. Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab rakyat/petani. Adanya penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan tanam paksa mem-bawa akibat yang memberatkan rakyat Indonesia. Akibat penyim pangan pelaksanaan tanam paksa tersebut antara lain: banyak tanah terbengkalai sehingga panen gagal, rakyat makin menderita, wabah penyakit merajalela, bahaya kelaparan melanda Cirebon dan memaksa rakyat mengungsi ke daerah lain untuk menyelamatkan diri. Kelaparan hebat juga terjadi di Grobogan yang mengakibatkan banyak kematian sehingga jumlah penduduk menurun tajam. Tanam paksa yang diterapkan Belanda di Indonesia ternyata mengakibatkan aksi penentangan. Berkat adanya kecaman dari berbagai pihak, akhirnya pemerintah Belanda menghapus tanam paksa secara bertahap. Salah satu tokoh Belanda yang menentang sistem tanam paksa adalah Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli. Dia menentang tanam paksa dengan mengarang buku berjudul Max Havelaar. Edward Douwes Dekker mengajukan tuntutan kepada pemerintah kolonial Belanda untuk lebih memperhatikan kehidupan bangsa Indonesia karena kejayaan negeri Belanda itu merupakan hasil tetesan keringat rakyat Indonesia. Dia mengusulkan langkah-langkah untuk membalas budi baik bangsa Indonesia. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut. Pendidikan (edukasi). Membangun saluran pengairan (irigasi). Memindahkan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya (transmigrasi).
4. Bagaimana sikap yang baik terhadap keragaman sosial budaya yang ada?
5. Apakah tanam paksa itu?
6. Apa akibat penyimpangan tanam paksa?
7. Apakah penyebab terjadinya perlawanan terhadap bangsa portugis? Sebutkan bentuk bentuk perlawanannya!
8. Sebutkan faktor- faktor penyebab gagalnya perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah!
9. Apakah maksud dari peristiwa menguap dan menyublim pada perubahan wujud benda? Berikan contoh dari kedua peristiwa tersebut!
10. Sebutkan contoh perubahan wujud benda padat menjadi cair!
jawabnya yang bener yah kalau ngasal gak kakinya pincang
3. Apa yang di maksud dengan budaya?
sebutkan macam- macam wujud dari budaya! Sistem Tanam Paksa (Bacaan Teks No 5-6) Pemerintah Kolonial BelandaPada masa kepemimpinan Johanes Van Den Bosch, Belanda memperkenalkan sistem tanam paksa. Sistem tanam paksa pertama kali diperkenalkan di Jawa dan dikembangkan di daerah-daerah lain di luar Jawa. Di Sumatra Barat, sistem tanam paksa dimulai sejak tahun 1847. Saat itu, penduduk yang telah lama menanam kopi secara bebas dipaksa menanam kopi untuk diserahkan kepada pemerintah kolonial. Sistem yang hampir sama juga dilaksanakan di tempat lain seperti Minahasa, Lampung, dan Palembang. Kopi merupakan tanaman utama di Sumatra Barat dan Minahasa. Adapun lada merupakan tanaman utama di Lampungdan Palembang. Di Minahasa, kebijakan yang sama kemudian juga berlaku pada tanaman kelapa. Pelaksanaan tanam paksa banyak terjadi penyimpangan, di antaranya sebagai berikut. Jatah tanah untuk tanaman ekspor melebihi seperlima tanah garapanapalagi jika tanahnya subur. Rakyat lebih banyak mencurahkan perhatian, tenaga, dan waktunya untuk tanaman ekspor sehingga banyak yang tidak sempat mengerjakan sawah dan ladang sendiri. Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi 1/5 tahun. Waktu pelaksanaan tanam paksa ternyata melebihi waktu tanam padi (tiga bulan) sebab tanaman-tanaman perkebunan memerlukan perawatan terus-menerus. Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayarkan kembali kepada rakyat ternyata tidak dikembalikan kepada rakyat. Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab rakyat/petani. Adanya penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan tanam paksa mem-bawa akibat yang memberatkan rakyat Indonesia. Akibat penyim pangan pelaksanaan tanam paksa tersebut antara lain: banyak tanah terbengkalai sehingga panen gagal, rakyat makin menderita, wabah penyakit merajalela, bahaya kelaparan melanda Cirebon dan memaksa rakyat mengungsi ke daerah lain untuk menyelamatkan diri. Kelaparan hebat juga terjadi di Grobogan yang mengakibatkan banyak kematian sehingga jumlah penduduk menurun tajam. Tanam paksa yang diterapkan Belanda di Indonesia ternyata mengakibatkan aksi penentangan. Berkat adanya kecaman dari berbagai pihak, akhirnya pemerintah Belanda menghapus tanam paksa secara bertahap. Salah satu tokoh Belanda yang menentang sistem tanam paksa adalah Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli. Dia menentang tanam paksa dengan mengarang buku berjudul Max Havelaar. Edward Douwes Dekker mengajukan tuntutan kepada pemerintah kolonial Belanda untuk lebih memperhatikan kehidupan bangsa Indonesia karena kejayaan negeri Belanda itu merupakan hasil tetesan keringat rakyat Indonesia. Dia mengusulkan langkah-langkah untuk membalas budi baik bangsa Indonesia. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut. Pendidikan (edukasi). Membangun saluran pengairan (irigasi). Memindahkan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya (transmigrasi).
4. Bagaimana sikap yang baik terhadap keragaman sosial budaya yang ada?
5. Apakah tanam paksa itu?
6. Apa akibat penyimpangan tanam paksa?
7. Apakah penyebab terjadinya perlawanan terhadap bangsa portugis? Sebutkan bentuk bentuk perlawanannya!
8. Sebutkan faktor- faktor penyebab gagalnya perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah!
9. Apakah maksud dari peristiwa menguap dan menyublim pada perubahan wujud benda? Berikan contoh dari kedua peristiwa tersebut!
10. Sebutkan contoh perubahan wujud benda padat menjadi cair!
jawabnya yang bener yah kalau ngasal gak kakinya pincang
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
ieuhrhdhdhdenbfhd Februari edit foto langsung yang unik untuk
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh sa0918485 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 21 Jun 22