buatlah sinopsis dari cerita pendek pada harian kompas​

Berikut ini adalah pertanyaan dari guspuja666 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Buatlah sinopsis dari cerita pendek pada harian kompas​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

sinopsis:

"Menangis adalah cara yang sesat untuk meredakan kesengsaraan. Kenapa tidak tersenyum, Cucu. Tersenyumlah. Bahkan, sesaat sebelum orang orang membunuhmu. Ketenangan jiwa dan keteguhan batin mengalahkan penderitaan. Mengalahkan, bahkan kematian….”

Sederhana tapi menghanyutkan, begitulah cerpen-cerpen karya Kuntowijoyo. Permasalahan sehari-hari yang diangkat membuat jalan ceritanya yerasa ringan, tapi sarat makna.

Bertemakan kehidupan manusia yang dinamis, Kuntowijoyo mengedepankan siis spiritualisme yang mengorek moral si tokoh utama. Salah satu cerpen yang dimuat dalam buku ini–Dilarang Mencintai Bunga-Bunga–berkisah mengenai keakraban seorang anak lelaki dengan tetangganya, sang kakek menemukan makna kedamaian dan keindahan hidup dalam bunga-bunga yang dirawatnya sehari-hari. Dengan keapikan kata yang dirangkai, membawa cerpen ini menjadi pemenang pertama Sayembara Cerpen Majalah Sastra pada 1968.

Cerpen-cerpen karya Kuntowijoyo yang tak kalah menariknya, dihimpun dalam buku ini dan kami persembahkan kembali bagi para pembaca yang merindukan kisah penuh kebijaksanan yang mampu memberikan pelajaran kehidupan tanpa menggurui.

cerpen:

Jumat Sore hari aku tidak pergi mengaji. Di tanganku ada sebuah layang-layang buatanku yang terbagus, dengan benang gelasan. Udara meruah menerbangkan layang-layangku. Dari kampung lain menyembul pula layang-layang. Layang-layangku terputus. Kawan-kawan bersorak dan lari mengejar. Itu layang-layang terbagusku, aku berdiri saja memandangnya. Tiba-tiba pundakku terasa dipegang. Aku terkejut. Seorang laki-laki tua dengan rambut putih dan piyama. Dia tersenyum kepadaku.

“Jangan sedih, Cucu,” katanya. Suara itu serak dan berat. Langsung darahku tersirap. Aku teringat rumah tua berpagar tembok tinggi. Mataku melayang kepadanya. Di tangannya ada setangkai bunga berwarna ungu. Tubuhku menjadi dingin.

“Jangan sedih, Cucu. Hidup adalah permainan layang-layang. Setiap orang suka pada layang-layang. Setiap orang suka hidup. Tidak seorang pun lebih suka mati. Layang-layang bisa putus. Engkau bisa sedih. Engkau bisa sengsara. Tetapi, engkau akan terus mengharap hidup. Katakanlah. hidup itu permaian. Tersenyumlah, Cucu.”

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh lora753 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 12 Jun 22