Berikut ini adalah pertanyaan dari hasanabubakar817 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Aturan Penggunaan Kata “di”
Bicara mengenai penggunaan kata di maka akan menemukan dua bentuk, pertama kata ini disatukan dengan kata benda dan kata keterangan. Bentuk kedua adalah dengan cara dipisah dari kata benda dan kata keterangan tersebut.
Bagaimana membedakannya? Jadi, langkah awal untuk membedakan penempatan kata “di” ini adalah dengan memahami konteks dasar kapan dipisah dan kapan digabung. Berikut detailnya:
1. Digabung
Kondisi pertama yang membuat kata “di” ini perlu digabung adalah ketika berada dalam dua kondisi berikut:
Kata “di” yang digunakan berfungsi atau berperan sebagai imbuhan. Sehingga akan disatukan dengan kata dasarnya, yang nantinya akan menunjukan makna yang jelas dari kata tersebut. Misalnya: dilanjutkan, diteruskan, ditangani, dan lain sebagainya.
Kata “di” nantinya juga wajib digabung atau disatukan dengan kata lainnya ketika dalam kondisi membentuk kata kerja pasif. Jadi, kata “di” tersebut digunakan untuk membentuk suatu kalimat kerja akan menjadi kata kerja pasif.
Contohnya adalah: ditinggalkan, ditulis, diubah, dan lain sebagainya. Dimana pada dasarnya bisa memakai kalimat aktif menjadi: meninggalkan, menulis, mengubah, dan sebagainya. Dipisah
Penggunaan kata di nantinya akan dipisah dan hal ini wajib dilakukan pada saat menunjukan beberapa kondisi berikut ini:
Kata “di” menunjukan fungsi sebagai kata depan, maksudnya adalah kata depan satu ini berfungsi atau berperan sebagai kata depan. Sebab sesuai dengan namanya, yakni “kata depan” maka ketika ditulis perlu dipisahkan dari kata di belakangnya.
Contohnya adalah: dikejar, dipakai, diantar, disewa, disewakan, dikesampingkan, dianiaya, disayangi, dan lain sebagainya.
Kata “di” diikuti oleh kata lain, misalnya diikuti oleh kata-kata yang membentuk kata kerja. Kata kerja ini bisa dalam bentuk tempat, waktu, nama orang, suatu lokasi, dan sebagainya.
Contohnya adalah: di siang hari, di Pekalongan, di pusat kota, di waktu malam, dan lain sebagainya. Kapan Sebenarnya Penggunaan Kata di Bisa Diterapkan?
Berdasarkan penjelasan di atas, ada beberapa poin yang bisa diambil. Penggunaan kata di ini, bisa digabung atau dipisah, ketika:
Kata di belakangnya menunjukan arah, waktu, dan juga tempat.
Aturan kata “di” dipisah tidak berlaku ketika menjadi kata depan untuk kata yang lazim digunakan. Misalnya untuk kata dipukul, dijahit, dan sebagainya.
Ketika digunakan dalam penulisan judul sebuah buku, novel, jurnal, dan sebagainya. Maka kata “di” yang berfungsi sebagai kata depan dan penghubung yang dipisah perlu ditulis dengan huruf kecil. Sehingga tidak ada kata “di” yang tulisannya dipisah kemudian ditulis dengan huruf kapital di bagian paling depan.
Melalui penjelasan di atas tentu bisa diketahui bahwa penggunaan kata di ada aturan khusus. Pada momen tertentu kata depan ini nantinya perlu digabung, dan di momen lainnya kata depan ini kemudian perlu dipisah dari kata di belakangnya.
Hal ini penting untuk dipahami, karena memisahkan kata depan atau menyatukannya akan menentukan benar tidaknya struktur kalimat. Sehingga kata “di” disini akan memiliki fungsi yang berlainan.
Sebab ada kalanya akan berfungsi hanya sebagai kata depan, namun di kondisi lain nantinya berkesan sebagai suatu kata yang menyatu dengan kata lain. Ketika kata “di” dihapus maka akan mengubah makna dari kata tersebut. Jadi, jangan sampai keliru lagi dalam hal penggunaan kata di.
Penjelasan:
maaf panjang, dan maaf kalau salah
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh hafidzbudihastama dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Fri, 06 May 22