Berikut ini adalah pertanyaan dari liaa19902 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Ini cerita kelanjutanSaya sadar bahwa pelaksanaan UN memang banyak kekurangan. Namun, solusinya adalah bukan menghapuskannya, melainkan dengan meningkatkan kualitas UN itu sendiri, baik dari segi jenis soal, teknik pelaksanaan, pengawasan, dan lain-lain sehingga pada akhirnya jenis Ujian Nasional yang diterapkan di Indonesia mampu menilai semua aspek pembelajaran siswa, seperti kognitif, afektif, psikomotornya. Itu tugas kita bersama.
Peserta 6 (Bapak Agus) Saya hampir
setuju dengan pendapat Bapak Ivan, tetapi pada praktiknya, seideal apa pun jenis UN yang diterapkan dengan nilai cut off point yang ditetapkan sebagai standar pendidikan, tetap ada kelemahan-kelemahannya yang mencolok. Salah satu contoh kelemahan UN yang paling dominan adalah proses belajar mengajar di sekolah tereduksi menjadi sekadar "teaching to the test" atau mengajar apa yang diteskan dalam UN semata. Maka, solusi yang paling baik adalah meniadakan UN dan menggantinya dengan standar kelulusan yang baru. Standar kelulusan tersebut tidak mungkin diterapkan secara nasional karena ketidakmerataan sumber daya yang ada. Akan lebih baik standar kelulusan tersebut bersifat regional Standar kelulusan yang baru tersebut tidak seperti "ujian", sehingga tidak akan ada lagi proses pembelajaran yang bersifat teaching to the test. Proses pembelajaran akan bersifat lebih terbuka. Hal ini niscaya membangkitkan kreativitas siswa. Moderator (penutup dan simpulan) Baiklah, kita sudah mendengar berbagai argumen pada debat kali ini. Kami sepenuhnya memberi kebebasan kepada hadirin untuk menentukan mana yang benar, dan tidak lupa juga saya ucapkan banyak terima kasih kepada kedua belah pihak yang sudah datang dalam acara ini. Jika ada salah kata, kami mohon maaf. Selamat siang. T. toro morunakan toko dobat Dobar dan didafil
Peserta 6 (Bapak Agus) Saya hampir
setuju dengan pendapat Bapak Ivan, tetapi pada praktiknya, seideal apa pun jenis UN yang diterapkan dengan nilai cut off point yang ditetapkan sebagai standar pendidikan, tetap ada kelemahan-kelemahannya yang mencolok. Salah satu contoh kelemahan UN yang paling dominan adalah proses belajar mengajar di sekolah tereduksi menjadi sekadar "teaching to the test" atau mengajar apa yang diteskan dalam UN semata. Maka, solusi yang paling baik adalah meniadakan UN dan menggantinya dengan standar kelulusan yang baru. Standar kelulusan tersebut tidak mungkin diterapkan secara nasional karena ketidakmerataan sumber daya yang ada. Akan lebih baik standar kelulusan tersebut bersifat regional Standar kelulusan yang baru tersebut tidak seperti "ujian", sehingga tidak akan ada lagi proses pembelajaran yang bersifat teaching to the test. Proses pembelajaran akan bersifat lebih terbuka. Hal ini niscaya membangkitkan kreativitas siswa. Moderator (penutup dan simpulan) Baiklah, kita sudah mendengar berbagai argumen pada debat kali ini. Kami sepenuhnya memberi kebebasan kepada hadirin untuk menentukan mana yang benar, dan tidak lupa juga saya ucapkan banyak terima kasih kepada kedua belah pihak yang sudah datang dalam acara ini. Jika ada salah kata, kami mohon maaf. Selamat siang. T. toro morunakan toko dobat Dobar dan didafil
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
ilang111111111j gigih i7g
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Jamalabdillah dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sun, 22 May 22