Anak yang durhaka pada ibunya

Malam yang sunyi menemani Ratna yang sedang gaduh memikirkan anaknya yang sedari pagi belum pulang. Padahal, dia sudah memperingati Nasya untuk pulang tidak larut malam.

Apalagi dengan kejadian begal yang mengejutkan kota Andalas, membuat Ratna semakin mengkhawatirkan kondisi putrinya.

"Nas, kemanalah enagkau...." ucap sang bunda Ratna, gaduh memikirkan anaknya.

Dog! terdengar bunyi ketukan pintu, Ratna yang sedang memandangi bulan dari jendela langsung membuka pintu.

"Neng Ratna! Neng Ratna!" Itu adalah Bu parni, tetangga Ratna, suaranya tardengar cemas, seperti telah terjadi sesuatu.

"Ada apa Bu Par?" Ratna juga menjadi cemas.

"Itu neng Ratna ... nasya ..." Bu Parni berhenti bicara sembari menunjuk ke arah sungai yang berada di ujung gang rumah Ratna, Ratna yang sudah punya firasat buruk langsung berlari kesana. Bu Parni pun mengikuti Ratna.

"Nasya! Nasya! Kamu dimana nak?!" Ucap Ratna khawatir.

Tepat di pingiran sungai banyak orang berkerubung, seperti ada sesaorang yang terkena sesuatu. Membuat Ratna semakin khawatir.

"Permisi pak!" Ratna langsung menembus kerubungan orang.

"NASYA!" Ratna berteriak kencang, nadinya sekan berhenti saat melihat kondisi Putrinya yang dipenuhi dar*ah disekujur tubuhnya.

"Bu Ratna! Nasya sepertinya habis di begal!" ucap salah seorang warga.

Ratna menangis, sementara warga yang lain berusaha menenangkan dirinya.

"Kasihan ya Bu Ratna, anaknya aja udah bandel banget tapi ... ibunya tetap sedih melihat kondisi anaknya begini."

Flashback On

"Ibu! aku minta uang 100 ribu aja, ga daper dari ibu! Temen-temen aja yang minta uang 1 juta ke orang tuanya langsung dapat! ga kaya ibu yang ngasih 100 ribu aja ga bisa!" Nasya mengentak ibunya dengan sangat keras.

"Nak, percayalah ... mendapatkan uang 100 ribu itu tidak lah mudah, perlu perjuangan, dan ... orang tua temanmu adalah orang tua yang beruntung. Tidak seperti ibu, nak" Ratna memelas kemudian menangis.

entar di lanjut, bentar lagi US nih by