Penggunaan kata sifat dalam kutipan teks cerita sejarah Gajah Mada Bergelut dalam Takhta dan Angkara adalah

Entah siapakah yang bercerita, kabut tebal itu memang sengaja oleh para dewa di kahyangan agar wajah cantik para bidadari yang turun dari dari kahyangan melalui pelangi jangan sampai dipergoki manusia. (kata sifat tebal menggambarkan suasana, kata cantik menggambarkan tokoh)

Para bidadari itu turun untuk memberikan penghormatan kepada satu-satunya wanita di dunia yang terpilih sebagai sang Ardhanareswati, yang berarti wanita utama yang menurunkan raja-raja besar di tanah Jawa ini. (kata sifat satu-satunya dan utama menggambarkan tokoh)

Lebih jauh soal kabut tebal pula, konon ketika Calon Arang, si perempuan penyihir dari Ghirah marah dan menyebar tenung, kabut amat tebal membawa penyakit turun tak hanya di wilayah tertentu. (kata sifat di atas menggambarkan peristiwa)