2. 3. Nama Kelas Orang asing: Ibu Orang asing : lbu Orang asing Kerjakan soal-soal berikut! 1. Pahami kutipan drama berikut. Kemudian, tentukan tema, latar, amanat, dan penokohan! Orang Asing Karya: Rupert Brooke Malam hari pada musim pancaroba. Di luar jendela, tampak terang bulan, remang-remang di kejauhan tampak pohon cemara. Di sebelah kiri meja menghadap ke samping, duduk orang asing sedang menghabiskan makannya. Gadis duduk di kursi amben kecil di depan dapur, membelakangi publik, sementara menengok-nengok ke arah orang asing. Ibu mondar-mandir antara meja, amben, dan rak membawa piring-piring makanan dan lain-lain. Sebuah lampu ada di atas meja. Ibu Orang asing: Ibu ibu Orang asing SISka Zaskia. H VIII A Gadis : Nomor Induk Tanda Tangan : Jika Ndoro mau menunggu sebentar, suami saya segera datang dari ladang. (Berdin) Apakah tidak takut sendiri di rumah terpencil ini, hanya dua perempuan, malam-malam seperti ini.... Sunf Ibu : Gadis : Orang asing : Terdengar suara bapak dari jarak agak jauh. : Apa yang akan kami takutkan? Apa yang akan dirampok dari kami? Dan siapalah yang mau dengan saya? Sinah akan menghajar mereka. la lebih kuat dari kebanyakan lelaki. (Membungkuk dengan perasaan tidak enak). Anak ibu tegap badannya. Dia kuat. Karena dia harus bekerja di ladang dengan ayahnya. Ah, saya kira berat, untuk mengurus segalanya hanya dengan seorang lelaki dalam keluarga atau (jelas) ibu punya anak laki-laki tentunya. (menyindir) Tidak, dulu ada seorang. Ia pergi ketika berumur 13 tahun. (Dengan tertawa kecil dan agak gugup) Sayang. Aku sangka wanita ingin ada orang yang akan melindunginya. Dan kini, sebagai seorang ibu, Ibu tentu akan menerima kembali anak itu bila ia pulang ke rumah untuk menolong Ibu di hari tua? (Ragu-ragu) Ah, saya tidak tahu.... la mungkin tenggelam (jengkel). O, Maaf. Tapi suami Ibu selalu tinggalkan Ibu seorang diri.... Itu, dia, silakan Ndoro tunggu sebentar. Sebaiknya Ndoro bertemu dia sebelum pergi tidur. (ibu keluar) (Jalan agak kaku mendekati gadis) Aku kira seorang gadis muda dan manis seperti kau kadang- kadang tentu akan merasa jemu, hidup bekerja terus-menerus di tempat seram seperti ini... meski indah sekalipun.. : (Memandang dia dengan tetap, agak canggung). Apa ... ? Dikutip dari: Asep Yudha Wirajaya dan Sudarmawarti, BSE Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP/ MTs Kelas VIII, Jakarta, Pusat Perbukuan Depdiknas, 2008 Buatlah lima buah kalimat aktif. Kemudian, pasifkan kelima kalimat-kalimat aktif tersebut! Perhatikan wawancara berikut! Pewawancara: "Selamat pagi, Ibu." Ibu Ngatinem: "Selamat pagi, Nak!" Pewawancara: "Bolehkah saya mewawancarai Ibu sebentar?" Ibu Ngatinem: "Ya, silakan, Nak!"​