Bacalah cerita berikut dengan teliti! The Ugly Tree Long, long

Berikut ini adalah pertanyaan dari suryantiningadiyono pada mata pelajaran B. inggris untuk jenjang Sekolah Dasar

Bacalah cerita berikut dengan teliti! The Ugly Tree Long, long ago, in a dense forest there were thousands of tall and beautiful trees. They were happy, but proud of themselves. Among them there also an ugly tree whose branches were badly twisted. Its roots had uneven curves. All the trees made fun of that ugly tree. "How are you, hunchback?" the other trees always shouted and their laughter made the ugly tree feel sad. But, he never raised a voice against them. The ugly tree thought, "I wish I were as beautiful as the other trees. Why did God do this to me? Neither can I provide shade to the travelers not can the birds make their nests on me. Nobody needs me." One day, a woodcutter came to the forest. He took a look at the trees and said, "These trees are lovely. I must cut them." As soon as he picked up his axe the trees became frightened. 'Chop, Chop, Chop'went the woodcutter's axe and one by one the trees started to fall. "None of us is going to be spared," screamed one of the beautiful trees. Soon that tree too was brought to ground by the woodcutter's axe. By now, the woodcutter had come near to the ugly tree. He had just raised his axe when suddenly he noticed how crooked the ugly tree was. "Hmm! This crooked tree seems to be useless for me. I cannot make long straight logs of this ugly tree," he thought. And he moved towards another beautiful tree. The ugly tree heaved a huge sigh of relief. He realized that by making him ugly, God had actually given him a boon. From that day the ugly tree never complained. He was happy with his crooked branches. He never forgot how he was spared from the woodcutter's axe, only because he was crooked and ugly. Terjemahkan dalam bahasa Indonesia​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Pohon Jelek Dahulu kala, di dalam hutan lebat terdapat ribuan pohon yang tinggi dan indah. Mereka senang, tapi bangga pada diri mereka sendiri. Di antara mereka juga ada pohon jelek yang cabangnya bengkok parah. Akarnya memiliki lekukan yang tidak rata. Semua pohon mengolok-olok pohon jelek itu. "Bagaimana kabarmu, bungkuk?" pohon-pohon lain selalu berteriak dan tawa mereka membuat pohon jelek itu merasa sedih. Tapi, dia tidak pernah mengangkat suara menentang mereka. Pohon jelek itu berpikir, "Seandainya aku secantik pohon-pohon lainnya. Mengapa Tuhan melakukan ini padaku? Aku juga tidak bisa memberi keteduhan bagi para musafir, burung-burung tidak bisa membuat sarangnya di atasku. Tidak ada yang membutuhkanku." Suatu hari, seorang penebang kayu datang ke hutan. Dia melihat ke arah pepohonan dan berkata, "Pohon-pohon ini indah. Saya harus menebangnya." Begitu dia mengambil kapaknya, pohon-pohon menjadi ketakutan. 'Chop, Chop, Chop' pergi kapak penebang kayu dan satu per satu pohon mulai tumbang. "Tak satu pun dari kita akan selamat," teriak salah satu pohon yang indah. Tak lama kemudian, pohon itu juga tumbang oleh kapak penebang kayu. Sekarang, penebang kayu telah mendekati pohon jelek itu. Dia baru saja mengangkat kapaknya ketika tiba-tiba dia menyadari betapa bengkoknya pohon jelek itu. “Hmm! Pohon bengkok ini sepertinya tidak berguna bagiku. Aku tidak bisa membuat batang pohon jelek yang panjang dan lurus ini,” pikirnya. Dan dia pindah ke pohon lain yang indah. Pohon jelek itu menghela napas lega. Dia menyadari bahwa dengan membuatnya jelek, sebenarnya Tuhan telah memberinya anugerah. Sejak hari itu pohon jelek itu tidak pernah mengeluh. Dia senang dengan cabang-cabangnya yang bengkok. Dia tidak pernah lupa bagaimana dia terhindar dari kapak penebang kayu, hanya karena dia bengkok dan jelek.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh shizu11 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 19 Jul 22