Jawaban:

Ini adalah cerita Dian dan adik-adiknya yang ironis, namun penuh hikmah. Ketika Dian kecil ditinggal pergi bapaknya, apa yang tersisa? Hanyalah sepotong duka di hati. Maka duka itu semakin nyata ketika sang ibu pun pergi dipanggil oleh Sang Empunya. Tinggallah Dian bersama Sinta, Bhara, dan Centil -- adik-adiknya -- mengarungi kehidupan yang kadang naik kadang turun, disertai dengan interaksi sahabat-sahabat yang sangat mempengaruhi jalan hidupnya.

Ketegaran dian besarkan adik-adiknya sepeninggal ibunya, kedewasaannya ketika mengambil hikmah-hikmah yang terserak dalam hidupnya, dan ketabahan sekaligus kepasrahannya pada takdir Allah, akhirnya mempertemukan kembali Dian dengan ayah yang tak lagi sendiri bersama seorang istri dan saudara tirinya merupakan cerminan tersendiri bagi kita.

Indah, pok, membawa damai, dan pesan itu begitu nyata. Seperti biasa Sakti Wibowo mengatakannya dengan pilihan yang khas, mempesona.