Berikut ini adalah pertanyaan dari tikaaaaaaaaaa608 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Berita 2Pasien Anak Kecanduan Ponsel Bertambah di RS Jiwa Solo
Kamis : 17 Oktober 2019
Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin, Solo, Jawa Tengah,
mencatat adanya kenaikan signifikan jumlah pasien kecanduan ponsel.
Bahkan dalam tiga bulan terakhir sudah ada 35 pasien kecanduan ponsel
yang berobat ke RSJD Solo.
Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja RSJD dr. Arif Zainudin,
Aliyah Himawati, mengatakan, dulu pasien kecanduan ponsel baru ada
mungkin satu orang dalam sepekan. Sekarang, dalam satu hari bisa satu
sampai dua pasien. Semuanya merupakan anak-anak usia sekolah.
“Ini kan tahun ajaran baru, baru mid semester itu sudah kira-kira ada
35 anak bahkan sampai rawat inap. Yang rawat inap kemarin ada dua anak,
sekarang sudah pulang,” kata Aliyah kepada wartawan, Kamis (17/10).
Pasien yang rawat inap tersebut terdiri dari satu siswa SMP dan satu
siswa SMA. Sedangkan pasien rawat jalan paling kecil usianya 10 tahun.
Puluhan pasien tersebut berasal dari Solo dan sekitarnya.
Dia menyebutkan, ciri-ciri anak kecanduan ponsel biasanya orang
tuanya sudah tahu si anak pegang ponsel terus. Kemudian, anak sudah
tidak bisa melakukan fungsi tugasnya sebagai anak sekolah seperti sudah
membolos sekolah, tidak mau sekolah, tidak mau belajar. Selain itu, anak
mengalami gangguan emosi dan kesulitan tidur.
Menurutnya, dalam menangani pasien kecanduan ponsel disesuaikan
dengan gejala yang muncul. Gejala bisa berbeda pada setiap anak. Misalnya,
gangguan emosi dan sulit tidur diatasi terlebih dahulu.
“Ada beberapa langkah yang kami lakukan untuk mengatasi gangguan
emosi itu salah satunya dengan obat farmakoterapi, setelah itu langsung
masuk ke terapi perilaku,” ungkapnya.
Pada awalnya, terkadang anak merasa tidak kecanduan ponsel dan
merasa baik-baik saja. Langkah pertama sebelum masuk ke terapi perilaku,
lanjutnya, anak harus mengakui kalau kecanduan ponsel.
Aliyah menyatakan, proses terapi tersebut dilakukan secara
berkelanjutan. Untuk farmakoterapi paling tidak dua pekan agar pasien
lebih stabil. Sepekan pertama sudah bisa mulai terapi perilaku dan berlanjut
paling tidak enam bulan.
“Ada daftar kontrak apa yang harus dilakukan pasien. Misalnya untuk
anak yang masih sekolah jam belajar sepulang sekolah harus ngapain,
kalau dulu pegang ponsel setiap waltu sekarang harus dibatasi. Pegang
ponsel hanya boleh jam tertentu maksimal satu hari hanya dua, jam apapun
pertanyaan:apa masalah dalam berita tersebut?
pliss tolong di jawab kakak²..
Kamis : 17 Oktober 2019
Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin, Solo, Jawa Tengah,
mencatat adanya kenaikan signifikan jumlah pasien kecanduan ponsel.
Bahkan dalam tiga bulan terakhir sudah ada 35 pasien kecanduan ponsel
yang berobat ke RSJD Solo.
Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja RSJD dr. Arif Zainudin,
Aliyah Himawati, mengatakan, dulu pasien kecanduan ponsel baru ada
mungkin satu orang dalam sepekan. Sekarang, dalam satu hari bisa satu
sampai dua pasien. Semuanya merupakan anak-anak usia sekolah.
“Ini kan tahun ajaran baru, baru mid semester itu sudah kira-kira ada
35 anak bahkan sampai rawat inap. Yang rawat inap kemarin ada dua anak,
sekarang sudah pulang,” kata Aliyah kepada wartawan, Kamis (17/10).
Pasien yang rawat inap tersebut terdiri dari satu siswa SMP dan satu
siswa SMA. Sedangkan pasien rawat jalan paling kecil usianya 10 tahun.
Puluhan pasien tersebut berasal dari Solo dan sekitarnya.
Dia menyebutkan, ciri-ciri anak kecanduan ponsel biasanya orang
tuanya sudah tahu si anak pegang ponsel terus. Kemudian, anak sudah
tidak bisa melakukan fungsi tugasnya sebagai anak sekolah seperti sudah
membolos sekolah, tidak mau sekolah, tidak mau belajar. Selain itu, anak
mengalami gangguan emosi dan kesulitan tidur.
Menurutnya, dalam menangani pasien kecanduan ponsel disesuaikan
dengan gejala yang muncul. Gejala bisa berbeda pada setiap anak. Misalnya,
gangguan emosi dan sulit tidur diatasi terlebih dahulu.
“Ada beberapa langkah yang kami lakukan untuk mengatasi gangguan
emosi itu salah satunya dengan obat farmakoterapi, setelah itu langsung
masuk ke terapi perilaku,” ungkapnya.
Pada awalnya, terkadang anak merasa tidak kecanduan ponsel dan
merasa baik-baik saja. Langkah pertama sebelum masuk ke terapi perilaku,
lanjutnya, anak harus mengakui kalau kecanduan ponsel.
Aliyah menyatakan, proses terapi tersebut dilakukan secara
berkelanjutan. Untuk farmakoterapi paling tidak dua pekan agar pasien
lebih stabil. Sepekan pertama sudah bisa mulai terapi perilaku dan berlanjut
paling tidak enam bulan.
“Ada daftar kontrak apa yang harus dilakukan pasien. Misalnya untuk
anak yang masih sekolah jam belajar sepulang sekolah harus ngapain,
kalau dulu pegang ponsel setiap waltu sekarang harus dibatasi. Pegang
ponsel hanya boleh jam tertentu maksimal satu hari hanya dua, jam apapun
pertanyaan:apa masalah dalam berita tersebut?
pliss tolong di jawab kakak²..
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
dengan cara membatasi waktu waktu tertentu bermain hape yaitu 2 per Hari is
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh arman15011974 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 12 Jan 23