Berikut ini adalah pertanyaan dari mutiadwiriyanto pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Sekilas tidak ada istimewa dari bangunan dengan enam ruang kelas dan satu ruang guru itu. Terlebih cat berwarna merah yang sudah mengelupas, membuat sekolah tersebut terkesan kumuh. Namun, ada satu ruangan di dekat tiang bendera yang tidak pernah membosankan. Karena di tempat itulah guru-guru mempersiapkan diri untuk mengajar sebelum akhirnya memasuki kelas masing-masing.
Salah satunya adalah Bu Retno yang sudah mengajar 3 tahun di sekolah tersebut. Ia selalu mengajar dengan menggunakan boneka tangan dalam menyampaikan materi. Banyak anak-anak yang sangat menunggu Bu Retno mengajar. Bu Retno yang memang senang berada di dekat anak-anak pun sudah menganggap muridnya sebagai anaknya sendiri.
Suatu hari di kelas 6, Bu Retno melihat absen murid bernama Inggit yang jarang masuk ke sekolah. Saat bertanya ke teman sekelasnya pun banyak yang tidak tahu apa yang terjadi dengan Inggit. Di hari yang sama, Bu Retno pun langsung mengunjungi rumah Inggit bersama ketua kelas 6 bernama Sadam.
Betapa kaget saat mereka sampai di rumah Inggit, ternyata Inggit sedang berduka. Ibunya baru saja meninggal satu minggu yang lalu. Masih terlihat jelas wajah Inggit yang seolah kehilangan senyumannya
Sadam, kita buat senyum di wajah Inggit kembali lagi, yuk!”
“Ayo Bu Retno! Nanti aku ajak temen-temen sekelas juga”
Keesokan harinya, mereka pun membuat rencana untuk menyambut Inggit kembali ke sekolah. Saat Inggit sudah berada di depan pintu kelas, anak-anak pun dengan sigap berteriak,
“Selamat ke sekolah lagi Inggit!! "
Lengkung senyum Inggit pun melebar dan ia sangat terharu terhadap apa yang dilakukan oleh teman-teman sekelasnya. Bu Retno pun mendekati Inggit dan memeluk Inggit sambil berucap,
“Ibu emang nggak bisa mengganti Mama kamu, tapi di sekolah kamu punya Ibu yaaa,” ujar Bu Retno menenangkan Inggit dengan sangat ramah.
“Kamu juga punya kita Inggit, anggaplah teman-temanmu adalah keluargamu sendiri” Sadam juga berusaha membuat Inggit nyaman kembali ke sekolah.
Terima kasih Bu Retno dan teman-teman semua!” Inggit merasa sangat bersyukur karena memiliki wali kelas dan teman-teman yang menyayanginya. Ia pun tidak pernah merasa sendiri lagi.
Inggit pun tak kuasa menahan air matanya. Bu Retno segera memeluk Inggit kembali lalu disusul dengan pelukan dari teman-teman yang lainnya.
Penjelasan:
maaf jika ada kekurangan dalam cerpen tersebut.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh bangghanez dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sat, 21 Jan 23