Berikut ini adalah pertanyaan dari nickynurhaliza pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Analisis Puisi di bawah dengan kajian StilistikaPerhitungan Karya Sitor Situmorang
Sudah lama tidak ada puncak dan lembah
Masa lempang-diam menyerah
dan kau tahu di ujung kuburan menunggu kesepian
Aku belum juga rela berkemas
Manusia, mengapa malam bisa tiba-tiba menekan
dada?
Sedang rohnya masih mengembara di lorong-lorong
Keyakinan dulu manusia bisa
hidup dan dicintai habis-habisan
Belum tahu setinggi untung bila bisa menggali
kuburan sendiri
Rebutlah dunia sendiri
dan pisahkan segala yamg melekat lemah
Kita akan membubung ke langit menjadi bintang
jernih sonder debu
Detik kata jadikan abad-abad
Abad-abad kita hidupi dalam sekilas bintang
Sesudah itu malam, biarlah malam
Bila hidup menolak
Ia kita tinggalkan seperti anak
yang terpaksa puas dengan boneka
Mereka akan menari dan menyanyi terus
Tapi tak ada lagi kita
Sedang mereka rindu pada cinta garang
Mereka akan menari dan menyanyi terus
Tentang abad dan detik yang ‘lah terbenam
Bersama kita, tarian perawan janda
Sudah lama tidak ada puncak dan lembah
Masa lempang-diam menyerah
dan kau tahu di ujung kuburan menunggu kesepian
Aku belum juga rela berkemas
Manusia, mengapa malam bisa tiba-tiba menekan
dada?
Sedang rohnya masih mengembara di lorong-lorong
Keyakinan dulu manusia bisa
hidup dan dicintai habis-habisan
Belum tahu setinggi untung bila bisa menggali
kuburan sendiri
Rebutlah dunia sendiri
dan pisahkan segala yamg melekat lemah
Kita akan membubung ke langit menjadi bintang
jernih sonder debu
Detik kata jadikan abad-abad
Abad-abad kita hidupi dalam sekilas bintang
Sesudah itu malam, biarlah malam
Bila hidup menolak
Ia kita tinggalkan seperti anak
yang terpaksa puas dengan boneka
Mereka akan menari dan menyanyi terus
Tapi tak ada lagi kita
Sedang mereka rindu pada cinta garang
Mereka akan menari dan menyanyi terus
Tentang abad dan detik yang ‘lah terbenam
Bersama kita, tarian perawan janda
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Analisis puisi "Perhitungan" karya Sitor Situmorang:
- Diksi: pilihan kata yang dipakai penyair bernuansa kelam namun ada nuansa perlawanan terhadap kematian yang akan menjemput.
- Citraan yang dipakai ada citraan visual seperti dalam bait pertama "di ujung kuburan menunggu kesepian."
- Bahasa figuratif yang banyak digunakan dalam puisi ini adalah personifikasi seperti dalam bait ke-2, "sedang rohnya masih mengembara di lorong-lorong."
- Rima yang dipakai ada perulangan a-a-a-a dan a-a-i-i dalam beberapa baitnya.
- Tema yang diangkat adalah rasa pantang menyerah dalam kehidupan, seakan ingin menolak kematian yang datang, menggambarkan keinginan untuk menjalani hidup tanpa rasa putus asa.
- Pesan yang diberikan adalah keberanian mengarungi hidup tanpa putus asa, seperti dalam bait ini: "Rebutlah dunia sendiri / dan pisahkan segala yang melekat lemah / Kita akan membubung ke langit menjadi bintang/ jernih sonder debu //"
Pembahasan
Analisis puisidengan metodestilistika adalah meneliti puisi dengan cara membahas pemakaian unsur gaya bahasa yang ada dalam puisi tersebut. Metode ini akan membahas unsur-unsur berikut:
- Diksi, yaitu pilihan kata.
- Citraan yaitu metode menggambarkan sesuatu sehingga nampak jelas dalam bayangan pembaca.
- Bahasa figuratif adalah gaya bahasa yang dipakai dalam puisi.
- Rima adalah irama perulangan bunyi suku kata akhir dari setiap baris puisi.
- Tema adalah ide apa yang dibawa puisi tersebut.
- Amanat adalah hikmah apa yang akan disampaikan oleh penyair melalui puisi tersebut.
Pelajari lebih lanjut
- Tentang analisis puisi: yomemimo.com/tugas/23985342
#BelajarbersamaBrainly #SPJ1
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh OmKalem dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 25 Jul 22