Kalimat tidak efektifmerupakan sebuahkalimat yang tidak dapat menyampaikan maksud atau tujuan dengan jelas. Kalimat tidak efektifdapat menyebabkankesulitan bagi pembaca atau pendengar untuk mengerti apa yang sedang dikatakan.

Penjelasan:

Kalimat efektifadalah sebuahkalimat yang dapat mengungkapkan maksud atau tujuan yang dimaksud dengan jelas dan tepat. Kalimat efektif juga dapat membangkitkan reaksi yang diinginkan dari pendengar atau pembaca.

Berikut kalimat tidak efektif dari paragraf berdasarkan gambar:

1. sang saka merah putihnama zaman merah putih diayunkan pada proklamasi kemerdekaan17 agustus 1945.

2. bendera masih mengelola dan ditahan.

3. warna bendera arti warna merah keberanian putih kesucian.

4. ibu presiden soekarno fatmawati penjahit sang saka merah putih guna kapas buat.

5. ukuran bendera ibu fatmawati 276 x 199 cm bendera dikibarkan acara nasional kemerdekaan indonesia 1968.

6. sang saka merah putih sobek ada begitu lama memiliki lubang serangga jamur

7. 1969 pemerintah bersalin yang lebih besar replika sutra 300 x 200 cm.

8. sejak sampai sang saka merah putih istana merdeka bendera cagar nasional.

Berikut kalimat efektif dari paragraf berdasarkan gambar:

1. Sang Saka Merah Putihadalah sebutan bagi bendera Merah Putih yang pertama kali dikibarkan saat Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal17 Agustus 1945.

2. Hingga kini, bendera tersebut masih disimpan dan dirawat dengan baik.

3. Masing-masing warna bendera memiliki arti. Warna merah berarti berani dan warna putih berarti suci.

4. Ibu Fatmawati, isteri Presiden Soekarno, adalah penjahit Sang Saka Merah Putih. Dalam pembuatannya, beliau menggunakan bahan katun.

5. Ukuran bendera yang dibuat Ibu Fatmawati adalah 276 x 199 cm. Bendera tersebut selalu dikibarkan saat upacara bendera untuk memeringati kemerdekaan Indonesia.

6. Sang Saka Merah Putih sempat sobek pada bagian kedua ujungnya. Karena sudah ada sejak lama, pada bendera juga terdapat lubang-lubang kecil karena serangga dan jamur. Bendera tersebut juga mengalami pemudaran warna.

7. Oleh karena itu, pada tahun 1969, Pemerintah Indonesia membuat duplikat yang lebih besar. Duplikat tersebut berbahan kain sutera dengan ukuran 300 x 200 cm.

8. Sejak tahun 1969 sampai sekarang, Sang Saka Merah Putih disimpan di Istana Merdeka. Saat ini, Bendera Sang Saka Merah Putih berstatus sebagai Cagar Budaya Nasional.