contoh teks debat tentang tawuran antar siswa?? mohon bantuannya kak,

Berikut ini adalah pertanyaan dari darnisoktavia pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Contoh teks debat tentang tawuran antar siswa?? mohon bantuannya kak, besok mau dikumpul ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Tawuran merupakan tindakan kekerasan. Tawuran biasa terjadi antarsiswa di sekolah satu dengan sekolah lainnya. Saya tidak sepakat dengan perilaku siswa yang gemar memancing kerusuhan dengan tawuran. (Argumen) Kekerasan dalam bentuk apa pun tidak dapat dibenarkan, termasuk tawuran. Tawuran hanya akan merugikan banyak pihak. Baik itu pelaku tawuran, sekolah, orang tua, bahkan lingkungan yang menjadi ajang tawuran. Tawuran tidak memberi manfaat apa-apa. Sebaliknya, tawuran hanya menyisakan derita dan rasa sakit. (Simpulan atau saran) Saya dengan tegas menentang segala bentuk kekerasan, terutama tawuran. Sebaiknya, siswa menghindari hal-hal yang dapat memicu kekerasan. Baca juga: Contoh Teks Diskusi Beserta Strukturnya Contoh 2 (Isu) Bagi siswa yang terlibat tawuran, biasanya tawuran menjadi ajang gengsi dan unjuk gigi. Siswa dan kelompoknya ingin menunjukkan eksistensi diri. Saya keberatan bila eksistensi diri disalurkan melalui tawuran. (Argumen) Tidak dapat dipungkiri bahwa masa remaja adalah masa penuh gejolak. Setiap siswa memiliki pergumulan masing-masing terhadap eksistensi dirinya. Mereka ingin menunjukkan keberanian, semangat, kesetiakawanan, dan kemampuannya. Namun tawuran bukan saranya yang tepat. Tawuran merupakan kekerasan yang justru menjerumuskan siswa ke jalan yang salah. (Simpulan atau saran) Eksistensi diri siswa sebaiknya disalurkan melalui kegiatan yang lebih bermakna, seperti seni bela diri, olahraga, atau seni. Kegiatan tersebut juga dapat menjadi sarana memupuk rasa kerja sama dan tanggung jawab yang tidak akan mereka dapatkan bila terlibat tawuran. Maka, dengan yakin saya menentang tawuran. Contoh 3 (Isu) Aparat yang mengamankan pelaku tawuran, sering melakukan kekerasan dan pemaksaan yang menyalahi prosedur. Saya menolak pendislipinan terhadap pelaku tawuran dengan pendekatan semacam itu. (Argumen) Pelaku tawuran, sebagian besar berumur kurang dari 21 tahun. Mereka masih sekolah dan tergolong di bawah umur. Pendisiplinan anak di bawah umur seharusnya tidak menggunakan metode militerisme. Beberapa tindakan yang sering dilakukan aparat adalah pemangkasan rambut, mengancam, mengintimidasi secara verbal, bahkan melakukan tindakan kekerasan atas dasar pendisiplinan. Kekerasan yang ditangani dengan kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah. Sebaliknya, rasa sakit dan dendam semakin bertambah. Lingkar perkawanan yang sering tawuran tidak akan bubar, tetapi semakin mengakar. (Simpulan atau saran) Pendislipinan pelaku tawuran seyogianya melibatkan banyak pihak. Mulai dari orang tua, sekolah, dan lembaga rehabilitasi. Bila aparat melakukan penangkapan, seharusnya sesuai prosedur. Siswa harus didampingi kuasa hukum dan dijaga hak-haknya. Maka, saya tidak sepakat jika pendisiplinan pelaku tawuran menggunakan pendekatan militerisme atau kekerasan. Baca juga: Teks Laporan Percobaan: Pengertian, Tujuan, Struktur dan Contoh Contoh 4 (Isu) Saya keberatan bila kita sepenuhnya menyalahkan siswa saat terlibat aksi tawuran. Siswa merupakan anak di bawah umur yang masih perlu bimbingan dan arahan. (Argumen) Siswa merupakan insan yang masih berkembang. Mereka berusaha mencari jati diri dengan berbagai cara. Orang tua, sekolah, dan lingkungan memengaruhi pola perilaku siswa. Kita tidak bisa serta-merta menyalahkan siswa atas aksi tawuran. Bisa jadi siswa kurang perhatian atau merasa jenuh dengan sistem sekolah. Siswa sebaiknya diberi kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya. Mengapa ia sampai tega melakukan aksi kekerasan yang merugikan banyak orang. Hargai pendapat tersebut dan koreksi bila salah. Jangan sampai malah memberi intimidasi dan ancaman. Orang tua dan sekolah perlu memecahkan akar permasalahannya, sehingga menemukan cara agar siswa bisa refleksi diri. (Simpulan atau saran) Orang tua dan pihak sekolah punya tanggung jawab terhadap perilaku anak. Maka, sebaiknya kita tidak sepenuhnya menyalahkan siswa atas aksi tawuran.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh fikripriansyah39 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 10 Aug 22