Berikut ini adalah pertanyaan dari lensafitiyani pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
3.informasikan apakah yang dapat kamu dari cuplikan cerita di atas?
4.tuliskan kembali cerita "Aladin Dan Lampu Wasiat" menggunakan kalimat sendiri!
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Jawaban:
Tokoh protagonis dan antagonis adalah dua tokoh dalam sebuah cerita yang dibedakan berdasarkan karakter para tokoh,. Tokoh protagonis merupakan tokoh yang memiliki karakter baik, sementara tokoh antagonis memiliki sifat yang buruk atau jelek.
Pembahasan
Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menyuguhkan tokoh protagonis dan antagonis dari teks berjudul "Aladin dan Lampu Wasiat". Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
TOKOH PROTAGONIS
Aladin, Peri Cincin, Peri lampu, Ibu Aladin, Istri Aladin
TOKOH ANTAGONIS
Penyihir
Sebagai rujukan, berikut kakak sertakan teks yang dimaksud oleh soal.
Di Persia tinggal seorang Ibu dengan anak laki-lakinya bernama Aladdin. Suatu hari datang seorang laki-laki mendekati Aladdin yang asyik bermain. Laki-laki ini mengakui Aladdin sebagai keponakannya. Dengan seijin ibunya laki-laki ini mengajak Aladdin pergi ke luar kota. Mereka menempuh perjalanan yang jauh hingga Aladdin merasa kecapaian. Saat mengeluh pada pamannya ia malah dibentak dan disuruh mencari kayu bakar. Aladdin tak berani menolak karena diancam akan dibunuh. Aladdin pun sadar bahwa laki-laki itu bukan pamannya. Ia ternyata seorang penyihir.
Laki-laki penyihir itu menyalakan kayu bakar dan mulai mengucapkan mantera. "Kraak…" tiba-tiba tanah berlubang seperti sumur. Di dalam sumur itu tersedia tangga hingga ke dasar.
“Ayo turun! Ambilkan aku lampu antik di dasar gua itu", seru si penyihir.
"Tidak! Aku takut turun ke sana," jawab Aladdin. Penyihir itu pun mengeluarkan sebuah cincin dan memberikannya pada Aladdin.
"Ini cincin ajaib. Ia akan melindungimu," kata penyihir. Akhirnya Aladdin mulai menuruni tangga dengan takut. Sesampai di dasar sumur ia menemukan pohon-pohon berbuah permata. Setelah permata dan lampu yang ada di sana dibawa, ia kembali menaiki tangga. Tetapi celaka, sesampai di atas, ternyata pintu sumur sudah tertutup.
"Cepat berikan lampunya!" seru penyihir.
"Tidak!” kata Aladdin memberanikan diri “Lampu ini akan kuberikan setelah aku keluar," jawabnya. Setelah berdebat, si penyihir mulai tidak sabar dan akhirnya "Brak!" pintu lubang ditutup oleh si penyihir yang langsung meninggalkan Aladdin terkurung di dalamnya.
Aladdin menjadi sedih. "Aku lapar, Aku ingin bertemu Ibu, Tuhan, tolonglah aku," ucap Aladdin. Aladdin merapatkan kedua tangannya dan mengusap jari-jarinya. Tiba-tiba, udara di sekeliling Aladdin memerah dan asap membubung. Bersamaan dengan itu muncul raksasa.
Tentu saja Aladdin ketakutan. "Maafkan saya Tuan, … Saya telah mengagetkan Tuan. Saya peri cincin, dan siap mengabdi pada Tuan yang memakai cincin.”
"Oh, kau peri cincin,” kata Aladdin setelah sadar apa yang terjadi. “Kalau mengabdi pada tuanmu, sekarang bawalah aku pulang ke rumah."
"Baik Tuan, naiklah kepunggungku agar kita bisa pergi dari sini," ujar peri cincin. Dalam waktu singkat Aladdin sudah sampai di depan rumahnya. "Saya sudah selesai bertugas. Kalau tuan memerlukan, panggillah dengan menggosok cincin."
Aladdin pun menceritakan pengalaman ini pada ibunya. "Mengapa penyihir itu menginginkan lampu kotor ini ya?" Kata Ibu Aladdin sambil membersihkan lampu itu. "Syut !" Tiba-tiba asap membubung dan muncullah seorang raksasa peri lampu.
"Sebutkan perintah Nyonya, saya akan melaksanakan tugas itu." kata peri lampu. Aladdin yang sudah pernah mengalami hal yang sama segera member perintah.
"Kami lapar. Sekarang juga siapkan makanan yang lezat". Dalam waktu singkat peri lampu berkelebat dan kembali dengan makanan, kemudian menyuguhkannya. "Jika ada yang diinginkan, panggil saya dengan menggosok lampu itu," kata peri lampu.
Hari-hari berlalu, bulan bergulir dan tahun bertambah. Aladdin hidup bahagia bersama ibunya, hingga beranjak jadi pemuda. Suatu hari seorang Putri Raja lewat di depan rumahnya. Ia terpesona dan jatuh cinta. Aladdin pun menceritakan keinginan itu pada ibunya.
" Aladdin, tunggulah, ibu akan mengusahakan keinginanmu." Ibu Aladdin pergi ke istana raja dengan membawa permata yang pernah diperoleh Aladdin.
"Baginda, saya datang membawa hadiah dari anak laki-laki hamba." Raja amat senang. "Wah, ... anakmu pasti seorang pangeran yang tampan. Ijinkan aku datang ke Istana kalian bersama putriku".
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh lensafitriyani064 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 07 Jul 22