MASA KECIL DAN MASA JADI PRESIDENT KE 7 ( JOKO WIDODO )

1. Rumahnya Pernah Digusur Tiga Kali

kisah masa kecil jokowi

Masa kecil Jokowi sedikit berbeda dari para pejabat pemerintahan lainnya.

Joko Widodo terlahir di keluarga sederhana yang sering mengalami kesulitan ekonomi.

Masalah yang ia hadapi ini membuat Jokowi dan keluarganya sering mengalami penggusuran rumah.

Konon, Jokowi sering pindah rumah karena rumah yang ia tinggali pernah digusur sampai tiga kali.

2. Pernah Jadi Ojek Payung dan Kuli Panggul

Sejak kecil Jokowi terkenal sebagai seorang pekerja keras.

Di usianya yang masih kecil, presiden Indonesia yang satu ini sudah sering bekerja untuk membantu ekonomi keluarganya.

Beliau rela melakukan apapun demi mendapatkan uang, seperti berdagang, menjadi ojek payung, sampai rela menjadi kuli panggul.

Hal ini harus ia lakukan demi dapat memenuhi kebutuhan dia dan keluarganya.

Masa kecilnya yang miris membuat kehidupan Jokowi berbeda dengan teman-teman sebayanya.

Saat teman-temannya menggunakan sepeda untuk pergi sekolah, Jokowi lebih memilih untuk berjalan kaki.

3. Bakat Bertukang yang Diwarisi Sang Ayah

kiash masa kecil jokowi

Sebelum terjun ke dunia politik, Jokowi memiliki perusahaan mebel karena memiliki bakat dalam pertukangan.

Bakat pertukangan ini didapatkan oleh Jokowi dari mendiang ayahnya dan konon merupakan warisan dari ayahnya.

Pada usia yang dini, 12 tahun, Jokowi sudah memunculkan bakat dalam dunia pertukangan.

Beliau mulai belajar bertukang dari sang ayah dengan cara membantu sang ayah menggergaji kayu dan mebel.

4. Pendidikan yang Menakjubkan

Orang tua Jokowi sudah seharusnya bangga dengan anak mereka.

Bagaimana tidak, meski berasal dari keluarga sederhana dan kurang mampu, Jokowi berhasil melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.

Jokowi berhasil lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA).

Setelah itu melanjutkan pendidikan ke Universitas Gadjah Mada Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan.

Setelah lulus dari Sekolah Dasar (SD), Jokowi mengenyam pendidikan di SMP Negeri 1 Surakarta.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 6 Surakarta.

Kemudian nilainya yang tinggi membuatnya berhasil diterima di Universitas Gadjah Mada.

***