Berikut ini adalah pertanyaan dari naylarachman47 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Kemerdekaan yang identik dengan fasilitas dan sarana prasarana memadai belum dirasakan sepenuhnya oleh anak-anak di sebuah desa terpencil di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Sebab, setiap hari mereka harus pergi sekolah dengan jalan kaki, melintasi sungai, hutan, hingga mendaki perbukitan kapur. Dusun Suruh, Dusun Kalimati, dan Dusun Bendorayut, Kecamatan Ngluyu merupakan daerah terpencil yang terletak di tengah hutan, sekitar 45 kilometer dari pusat Kota Nganjuk. Selepas Subuh, sejumlah anak dari dusun tersebut pergi ke sekolah. Mereka berjalan mengarah SDN Ngepung I di Desa Sumbermiri, Kecamatan Lengkong, Nganjuk. Namun, bukan hal mudah bagi anak-anak tersebut untuk tiba ke sekolah. Selain harus berangkat pagi-pagi sekali karena jaraknya cukup jauh sekitar 3 hingga 5 kilometer, mereka juga harus melintasi jalanan hutan, melintasi sungai, hingga mendaki perbukitan kapur. Beruntung, saat musim kemarau seperti sekarang kondisi air sungai mengering. Jika musim hujan datang, mereka harus bersusah payah menyeberangi sungai. Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 hingga 1,5 jam, tibalah anak-anak itu di sekolah mereka. Namun bukannya langsung bisa beristirahat atau belajar, mereka harus membersihkan ruang kelasnya terlebih dahulu. Ironisnya, meski waktu sudah menunjukkan lebih dari pukul 07.00 pagi, mereka tetap belum bisa masuk untuk belajar. Sebab, memang belum datang. Menurut mereka, biasanya guru di sekolah ini datang pukul 08.00. "Itu pun tidak semuanya, beberapa di antaranya kadang malah tidak datang," kata Rohman, salah seorang siswa. Meski minimnya sarana dan prasarana yang ada, tidak menyurutkan semangat anak-anak ini untuk tetap belajar. Walau harus jalan kaki dan didera rasa takut melintasi hutan, setiap hari mereka tetap penuh semangat pergi ke sekolah demi menggapai cita-citanya yang tinggi. Kondisi yang serba minus tersebut sebenarnya telah membuat warga setempat prihatin sejak lama. Warga prihatin karena sampai saat ini kondisi jalan dan desa mereka masih jauh dari perhatian pemerintah dan nyaris tidak pernah tersentuh pembangunan. Sujiono, salah seorang warga, berharap pemerintah membangun jalan desa mereka secara layak serta mengawasi sekolah mereka secara rutin agar anak-anak di desanya bisa menikmati fasilitas pendidikan seperti anak-anak di daerah lainnya.kesimpulan dari teks tdb adalah
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Anak-anak di sebuah desa terpencil di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur belum merasakan fasilitas dan sarana prasarana memadai seperti sekolah. Mereka harus berjalan kaki melalui hutan, sungai, dan perbukitan kapur untuk pergi ke sekolah. Walaupun kondisi sulit, mereka tetap penuh semangat untuk belajar. Warga setempat prihatin dengan kondisi jalan dan desa yang belum terperhatikan pemerintah dan berharap ada pembangunan jalan dan sekolah secara layak.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh kasmirhdmkh dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 01 May 23